Oki Setiana Dewi & Ratu Anandita dalam Pengajian Akbar HC 2022/ Farah
Oki Setiana Dewi & Ratu Anandita dalam Pengajian Akbar HC 2022/ Farah
KOMENTAR

Oki mengingatkan kembali bahwa kehadiran Islam di muka bumi sangat memuliakan perempuan. Ketika orangtua mampu mendidik anak-anak perempuannya dengan baik, maka insya Allah akan menjauhkan orangtua dari api neraka.

Kemudian dalam kapasitasnya sebagai istri, suami dituntut untuk mampu memperlakukan pasangannya dengan sangat lembut. Karena perempuan ibarat tulang rusuk yang mudah patah dan diumpamakan bak gelas kaca yang mudah retak.

Lalu sebagai ibu, Islam begitu memuliakan perempuan karena menyebut Rasulullah saw. menyebut "ibumu" sebanyak tiga kali sebagai sosok yang wajib dihormati sebelum menyebut "ayahmu".

Dengan begitu mulianya kedudukan perempuan dalam Islam, jangan sampai perempuan 'merendahkan' derajatnya dengan takluk pada tantangan di akhir zaman.

Dalam kesempatan tersebut, Oki mengingatkan tentang bahaya 4F yang harus ditaklukkan oleh Muslimah di zaman modern ini. Keempat 4F itu adalah food, fashion, fun, dan facebook (media sosial).

Makanan sangat penting. Ketika seseorang makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari harta yang haram, hal yang haram itu masuk ke dalam tubuhnya, maka doanya akan sulit dikabulkan oleh Allah.

"Kedua tentang fashion, orang Islam memiliki gaya busana yang khas seperti dalam surah Al-Ahzab ayat 59, bagi perempuan beriman untuk mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka dengan demikian mereka mudah dikenali dan tidak diganggu. Tantangan kita bagaimana ketika sudah berhijab, apakah sudah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, jangan sampai berpakaian tapi telanjang, mereka yang berpakaian ketat atau tipis," ujar Ibu empat anak itu mengingatkan para peserta Pengajian Akbar HC.

Adapun tentang bersenang-senang (fun), boleh-boleh saja, namun jangan sampai berlebihan. Ingatlah bahwa hakikat manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah. Sebelum melakukan sesuatu, berpikirlah apakah hal itu akan menjadi ibadah. Seorang Muslim hendaknya menghindari melakukan hal yang tidak berfaedah.

"Selanjutnya adalah sosial media, yang kini menjadi tantangan yang sangat berat karena bisa menjadi amal jariyah tapi juga bisa menjadi dosa jariyah. Media sosial berisi tulisan yang serupa dengan lisan. Rasul pernah mengatakan, barangsiapa yang tidak bisa berkata-kata dengan baik maka sebaiknya dia diam. Jangan sampai kita bukannya datang ke majelis ilmu tapi malah larut dalam majelis ghibah di media sosial. Itu mengerikan."

"Jangan sampai kita menjadi orang paling bangkrut di akhirat. Kita mengira kita bisa masuk surga dengan banyaknya pahala dari salat maupun puasa kita, tapi tiba-tiba ada orang yang mengatakan 'saya tidak ridha padanya karena dia pernah memfitnah saya, menyakiti saya, saya menuntut keadilan' maka pahala orang yang menzalimi akan berpindah kepada orang yang dizalimi, dan ketika pahalanya telah habis, maka dosa orang yang terzalimi akan pindah ke orang yang zalim," tegas peraih gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri Jakarta itu.

Tak hanya mendapatkan insight dari dua sesi Pengajian Akbar, para peserta juga bisa berbelanja di serami Masjid Agung Sunda Kelapa. Ada booth Hijra Bank, biro perjalanan haji dan umrah, beragam fesyen muslim, juga kuliner masakan Padang serta aneka lauk kering dan jamu.

Semoga Hijabers Community selalu istiqamah dalam menebar manfaat bagi para Muslimah Indonesia.




Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Sebelumnya

Didukung Jago Syariah, Halal Fair 2024 Siap Melejitkan Pasar Produk Halal Yogyakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E