KOMENTAR

MENDIDIK anak laki-laki membutuhkan perhatian dan kesabaran ekstra. Karena anak laki-laki relatif lebih cuek juga lebih lambat dalam mencerna perhatian dan kasih sayang dari lingkungannya.

Kita melihat bahwa anak laki-laki lebih tertarik bermain video games daripada berbicara dengan orang-orang di sekitarnya. Kondisi tersebut membuat anak laki-laki sering dianggap kurang bertanggung jawab.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua dalam mendidik anak laki-laki agar menjadi sosok yang bertanggung jawab.

Ajarkan anak mengelola emosi

Di dalam masyarakat terdapat pandangan bahwa laki-laki merupakan sosok yang tegar, kuat, tidak pernah memperlihatkan perasaan, dan cenderung tenang. Hal tersebut membuat banyak orangtua mendidik anak laki-laki untuk tidak boleh menangis atau mengekspresikan perasaannya. Akibatnya, anak menjadi sulit berkomunikasi dengan baik dan sulit menjalin relasi dengan orang lain. Lalu di saat dia menginginkan sesuatu, emosinya akan meledak-ledak (tantrum).

Orangtua sebaiknya mengajarkan anak untuk mengekspresikan perasaan dengan baik dan tepat, serta mengajak anak berdiskusi mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Dengan demikian, perasaan anak laki-laki akan menjadi lebih baik.

Ajarkan empati

Orangtua perlu mengenalkan bagaimana cara berempati, misalkan saat dua anak laki-laki bertengkar berebut mainan. Katakan pada mereka bahwa sesama saudara harus saling menyayangi. Tanyakan, apakah mereka bisa merasa sedih saat saudara mereka sedang sakit?

Dengan mengajarkan empati, anak laki-laki dapat memahami orang lain dengan lebih baik, sehingga pada saat dewasa, mereka dapat menjadi teman, saudara, suami, dan ayah yang baik.

Beri apresiasi

Saat anak berbuat hal yang baik, berikan apresiasi kepadanya. Tanamkan keyakinan bahwa ia mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga ia akan percaya diri dan merasa berharga di hadapan orang lain.

Tanamkan rasa hormat

Perlakukan setiap anggota keluarga dan lingkungan sekitar dengan rasa hormat dan baik agar anak mencontoh perilaku tersebut. Saat anak berbuat kurang sopan, orangtua harus mengingatkannya agar ia dapat memahami mana perbuatan baik dan mana yang buruk.

Perlihatkan rasa sayang

Ekspresikan rasa sayang orangtua ke anak, misalnya dengan mengatakan “Mama seneng deh, hari ini Abang bisa bangun pagi dan sholat Shubuh sama-sama.”

Atau langsung menunjukkan dengan perbuatan seperti membuat masakan kesukaannya saat ia berprestasi atau menunjukkan perilaku yang manis dan baik. Hal tersebut akan membekas di hati anak laki-laki hingga ia pun terdorong untuk terus mengerjakan kebaikan.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting