Charles berpidato di Sheldonian Theater, Oxford tahun 1993/ OXFORD CENTER FOR ISLAMIC STUDIES
Charles berpidato di Sheldonian Theater, Oxford tahun 1993/ OXFORD CENTER FOR ISLAMIC STUDIES
KOMENTAR

RAJA Charles III menjadi orang tertua dalam sejarah yang menduduki tahta Inggris di usia 73. Ia menjadi raja setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun setelah 70 tahun memimpin monarki.

Ada satu hal menarik tentang Raja Charles III.

Selama beberapa dekade terakhir, ketertarikan dan kekaguman Raja Charles terhadap Islam telah didokumentasikan dengan baik dan dia telah membuat beberapa pidato tentang Islam selama 30 tahun terakhir, seperti dilansir MVSLIM.

Pada tahun 1993, Pangeran Wales saat itu berpidato berjudul "Islam and the West" di Oxford Centre for Islamic Studies, The Sheldonian Theatre, Oxford.

Selama pidatonya, dia membuat banyak referensi pada fakta bahwa sejarah modern memiliki banyak utang kepada dunia Islam dan bahwa karena prasangka modern, masyarakat cenderung mengabaikan atau menghapus relevansinya yang besar dengan sejarah modern.

Raja Charles juga membuat pernyataan selama pidatonya yang tanpa disadari telah digemakan oleh umat Islam selama 30 tahun terakhir.

“Penilaian kami tentang Islam telah sangat terdistorsi dengan menganggap ekstrem sebagai norma. Itu, adalah kesalahan serius. Ini seperti menilai kualitas hidup di Inggris dengan adanya pembunuhan dan pemerkosaan, pelecehan anak dan kecanduan narkoba. Ekstremis ada, dan mereka harus ditangani. Tetapi ketika digunakan sebagai dasar untuk menilai suatu masyarakat, mereka mengarah pada distorsi dan ketidakadilan.”

Sejak 1993, Raja Charles III telah membuat banyak referensi tentang kekagumannya terhadap Islam dalam menangani isu-isu modern dan merupakan pelindung dari Pusat Studi Islam Oxford.

Pada tahun 1996, dia menyampaikan pidato berjudul "A Sense of the Sacred: Building Bridges Between Islam and the West" menyambut 50 tahun Wilton Park, lembaga bergengsi di Inggris yang fokus pada isu internasional.

Dalam pidato pada 13 Desember 1996 tersebut, Raja Charles mengimbau masyarakat Barat untuk mengapresiasi pandangan Islam tentang tatanan alam. Hal itu menurutnya akan membantu masyarakat untuk menjadi lebih baik dalam membangun hubungan antara manusia dan lingkungan.

Di tahun 2003, selama kunjungannya ke The Islamic Foundation, Markfield Institute of Higher Education, dia menyatakan, “Syukurlah untuk angka Arab dan konsep Nol yang diperkenalkan ke dalam pemikiran Eropa oleh matematikawan Muslim!”

Pada tahun 2004, Pangeran Wales saat itu dalam kunjungannya ke Muslim College, Ealing, London ikut serta dalam perayaan Idul Fitri bersama komunitas Muslim.

Di tahun 2006, selama puncak sentimen anti-Muslim di seluruh Barat, Raja Charles memberikan pidato berjudul "Persatuan dalam Iman" di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Dia mengatakan, “Kita perlu ingat bahwa kita di Barat berutang kepada para ulama Islam, karena berkat merekalah selama Abad Kegelapan di Eropa harta pembelajaran klasik tetap hidup.”

Di tahun 2010, dia berbicara tentang bagaimana Barat dapat belajar dari prinsip-prinsip Islam untuk menyelamatkan lingkungan.

Pada tahun 2013, selama Forum Ekonomi Islam Dunia di London, Raja Charles berbicara tentang bagaimana prinsip-prinsip Islam yang berkaitan dengan keuangan adalah model yang harus direplikasi untuk memberikan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan lebih adil.

Tahun 2017, setelah serangan teroris di Finsbury Park di mana Muslim menjadi sasaran, Raja Charles adalah orang pertama yang bereaksi atas nama Keluarga Kerajaan dan membagikan pernyataan solidaritas yang mengatakan bahwa dia selalu sangat tertarik dengan komunitas Muslim di Inggris.

Pada tahun 2018, buku Charles At Seventy: Thoughts, Hopes and Dreams menyebutkan bagaimana Raja Charles mempelajari Al-Qur'an dan berpikir bahwa banyak orang dapat belajar dari Islam.

Di tahun 2022, Raja Charles mengucapkan selamat berpuasa sambil memuji kebersamaan dan semangat berbagi komunitas Muslim selama bulan suci Ramadhan.

Sebagai Kepala Gereja Inggris yang baru, beberapa orang telah menyatakan keprihatinan mereka tentang betapa simpatiknya Raja Charles terhadap agama Islam. Sejumlah pihak bahkan menduga Raja Charles telah memeluk agama Islam sejak lama.

Tidak salah jika umat Islam di Inggris punya alasan untuk optimis terhadap kepemimpinan Raja Charles III.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon