Raja Charles III/Instagram @theroyalfamily
Raja Charles III/Instagram @theroyalfamily
KOMENTAR

ISTANA Buckingham pada Senin (5/2) mengumumkan bahwa Raja Charles III akan mundur dari berbagai tugas publik untuk menjalani pengobatan setelah didiagnosis menderita kanker prostat.

Pihak istana mengungkapkan Raja Inggris tersebut memulai jadwal perawatan rutin dan tetap menjalankan urusan negara serta urusan resmi seperti biasa, tetapi disarankan menunda tugas yang berhubungan dengan publik.

“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” demikian pernyataan Istana, seperti dikutip dari CNN (6/2).

Raja Charles menyatakan sikap positif terhadap perawatannya dan berharap untuk kembali ke tugas publik sesegera mungkin. Didampingi Ratu Camilla, Raja Charles telah memulai perawatan di sebuah rumah sakit di London.

“Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker.”

Raja memberitahu kedua putranya secara pribadi tentang diagnosis tersebut. Pangeran Harry yang tinggal di Amerika Serikat dikabarkan akan berangkat ke Inggris untuk menemui ayahnya dalam beberapa hari mendatang.

Walaupun Raja Charles III telah menghentikan tugas publiknya, Raja akan melanjutkan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara, termasuk urusan administrasi dan pertemuan pribadi.

Penelusuran Farah.id menunjukkan bahwa ketika kepala negara tidak dapat menjalankan tugas resmi, maka dijalankan mekanisme konstitusional. Dalam keadaan tersebut, penasihat negara bisa ditunjuk untuk menggantikan Raja, termasuk Putri Camila, Pangeran William, Putri Kate Middleton, dan Pangeran Edward.

Jika Raja benar-benar tidak dapat menjalankan tugas konstitusionalnya hingga negara tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya, kekuasaan bisa dicabut dan diambil alih oleh seorang bupati dan berdasarkan undang-undang tahun 1937, pewaris takhta berikutnya adalah Pangeran William.

Kabar tentang kanker yang diderita Raja Charles III mendapat simpati dari sejumlah pemimpin dunia. Setidaknya Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan harapan agar sang raja bisa segera sembuh dan kembali menunaikan tugas publik.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News