Enam polisi wanita Indonesia pertama asal Bukittinggi/ dok. Museum Polri
Enam polisi wanita Indonesia pertama asal Bukittinggi/ dok. Museum Polri
KOMENTAR

TANGGAL 1 September setiap tahun diperingati sebagai Hari Polisi Wanita Indonesia. Tahun ini, Kepolisian Republik Indonesia memperingati HUT Polwan Indonesia ke-74.

Tak banyak orang tahu bahwa polwan pertama di Indonesia terdiri dari enam remaja perempuan asal Bukittinggi, Sumatra Barat. Enam perempuan berdarah Minang tersebut menjadi polwan sejak peristiwa Agresi Militer Belanda II, ketika Bukittinggi menjadi Kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Dikutip dari laman resmi Museum Polri, saat itu Kabinet Darurat sedang menangani banyak kasus. Dibutuhkan polisi untuk memeriksa fisik tersangka maupun korban berjenis kelamin perempuan. Namun karena saat itu hanya ada polisi laki-laki, pemeriksaan akhirnya dilakukan oleh PNS perempuan maupun istri polisi.

Melihat masalah tersebut, sejumlah organisasi perempuan dan organisasi perempuan Islam di Bukittingi mengusulkan agar perempuan bisa masuk menjalani pendidikan kepolisian.

Usulan itu kemudian diterima Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatra yang bermarkas di Bukittinggi.

Pada tanggal 1 September 1948, enam calon polwan resmi masuk mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama 44 siswa laki-laki. Momen bersejarah ini juga diabadikan dengan diresmikannya monumen Polwan di kota Bukittinggi.

Tugu Polwan berukuran 6 x 6 x 8 meter yang dikelilingi taman kecil berlokasi di persimpangan Jalan Sudirman dengan Jalan H. Agus Salim, Bukittinggi. Tugu tersebut baru diresmikan pada 27 April 1993 oleh Kapolri Jenderal Polisi Banurusman.

Keenam perempuan asal Bukittinggi itu adalah Rosnalia Taher, Djasmainar, Dahniar Sukotjo, Rosmalina Loekman, Nelly Pauna, dan Mariana Saanin.

Sejak itu, tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polwan Indonesia.




Yousra, Aktris Sekaligus Aktivis kemanusiaan Peraih Penghargaan Golden Tanit di Beirut International Women Film Festival 2024

Sebelumnya

Sekilas tentang Muslim Women Australia: Merajut Asa, Merangkul Keberagaman

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women