KOMENTAR

CEPAT beradaptasi dan menggali kreativitas adalah dua hal yang menjadi 'senjata' untuk menghadapi masa sulit pandemi. Dua hal itu pula yang selalu digaungkan Intan Mustika Anggraeni dalam memberdayakan masyarakat untuk mandiri secara ekonomi, yaitu menjadi pelaku wirausaha yang tangguh.

Belajar dari pengalaman pribadinya, Ibu Anggie, biasa ia disapa, awalnya merupakan womanpreneur di bidang fesyen. Ia sangat memahami bagaimana merintis usaha dari nol. Namun seiring pandemi COVID-19 yang menghantam perekonomian dunia, industri fesyen merasakan dampaknya.

Melihat peluang dan kebiasaan baru masyarakat selama pandemi yang mengharuskan banyak di rumah, Ibu Anggie kemudian memilih wirausaha di bidang tanaman hias. Bisnis ini juga membantu para petani, bahkan melapangkan jalan untuk ekspor hasil tani mereka. Ditambah lagi, ia memang telah lama hobi mengoleksi tanaman hias.

Menariknya, pengalaman berwirausaha selama ini, dibagikan Ibu Anggie kepada mereka yang berniat terjun ke wirausaha, terutama kaum muda. Ia kemudian menjadi mentor bagi para calon pengusaha. Menurutnya, banyak orang ingin menjadi pengusaha sukses tapi tidak mengerti bagaimana memulai dan menjalankannya.

Ia menjadi ketua komunitas Sahabat UMKM yang ada sejak tahun 2016. Ia aktif menjadi pembicara di berbagai acara dan membimbing para calon pengusaha. Ia mengedukasi tentang branding, digital marketing, hingga manajemen bisnis. Komunitas menurutnya menjadi penting sebagai jalan untuk memiliki jaringan yang luas.

Atas kontribusinya bagi masyarakat, Ibu Anggi terpilih menjadi salah satu dari 21 perempuan Penggerak Literasi Ibu Ibukota Awards 2021, yaitu para perempuan yang berjuang di bidang kesehatan, bidang lingkungan, bidang kewirausahaan, bidang pendidikan, dan bidang pemberdayaan.

IBU Ibukota Awards adalah sebuah wadah apresiasi yang mengangkat kisah para perempuan penggerak #AksiHidupBaik yang ada di seluruh penjuru kota Jakarta. Digagas oleh Fery Farhati, istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ibu Ibukota Awards menjadi ajang penghargaan tahunan yang digelar sejak tahun 2019.

"Bu Anggie itu sosok yang komplet, yang mampu berperan dalam berbagai kegiatan. Ia istri dari Ketua RT, ibu dari dua jagoan, pelaku dan penggerak kewirausahaan, mentor, penulis, seorang profesional sesuai jabatannya sebagai manajer marketing Asia Pasifik di sebuah perusahaan besar dunia, juga seorang volunteer yang hobi bersilaturahmi dan gemar berbagi," ungkap Rosyid, Sekretaris Sahabat UMKM tentang sosok Sang Ketua.

Sebagai mentor, ia dikenal banyak anak muda yang bergelut di dunia bisnis. Ia sering diundang berbicara di kampus-kampus dan berbagai lembaga. Ibu Anggie membagikan ilmunya secara gratis kepada siapa pun yang membutuhkan bimbingannya. Ia juga tak segan membagikan tips dan trik berbisnis melalui laman media sosial.

Ia berharap semakin banyak anak muda yang mengambil langkah sebagai pengusaha dan sukses dalam bidang pilihan mereka.

Saat ini, kegiatan Ibu Anggie lebih banyak mengajar di universitas maupun untuk inkubasi bisnis, termasuk menjadi mentoring bagi anak-anak muda dalam program prakerja. Ia mengajarkan marketing dan teknik negosiasi, agar para pebisnis pemula ini memahami kebutuhan usaha mereka.

"Kadang-kadang anak muda kuat sekali keinginannya untuk sukses dan maju, tapi belum tahu arahnya ke mana. Juga mengubah mindset mereka bahwa modal itu adalah uang, padahal skill mereka itu adalah modal yang harus diperkaya. Semakin dia menguasai banyak skill, semakin dia dipercaya masyarakat, semakin dia bermanfaat bagi orang banyak," kisah Ibu Anggie tentang aktivitasnya saat ini.

Melihat perjalanan hidup Ibu Anggie, ia dulunya adalah seorang karyawan marketing di perusahaan selama 18 tahun. Ketika anak pertamanya didiagnosis berkebutuhan khusus, Ibu Anggie mulai berpikir untuk memulai usaha. "Tidak mungkin saya bekerja sebagai karyawan, bagaimana seandainya anak saya membutuhkan saya untuk stay di rumah? Saya tidak bisa begini saja, saya harus punya kemampuan bisnis," kenang Ibu Anggie mengawali kiprahnya sebagai pengusaha batik.

Bukan sekadar mengajarkan kiat marketing, Ibu Anggie juga menggambarkan bahwa dunia usaha tak melulu tentang kesuksesan dan untung besar. Ada kalanya usaha mengalami kemunduran. Pandemi benar-benar menjadi bukti nyata bagaimana hal-hal 'tak terduga' menjadi tantangan menjalankan bisnis.

Ia membimbing anak-anak muda untuk memotivasi diri agar bisa bangkit, apa yang harus dikerjakan agar bisnis itu tetap bisa berjalan, agar tetap punya semangat untuk maju, dan tidak bersedih hati.

"Kita harus percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, Allah Swt. sudah mengaturnya untuk kita semua. Kita hanya harus berusaha sebaik mungkin  dengan jalan yang baik, dan pastikan kita mendapat ridha dan doa orangtua. Jika kita sudah berkeluarga, doa dari pasangan dan anak-anak itu penting, karena itulah yang memuluskan langkah kita ke depan. Saat usaha kita down, kita pasti kembali pada mereka, merekalah yang pasti mendukung."

"Jangan takut untuk berusaha, jangan takut memulai bisnis, percayalah bahwa modal terpenting itu adalah diri sendiri," ungkap Ibu Anggie memotivasi para calon pengusaha.




Tetap Aktif di Usia 83 Tahun, Ros Yusuf Sekolahkan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Demi Pendidikan yang Adil Merata

Sebelumnya

Henny Christiningsih, Membawa UMKM Batik Go Global

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Paras Jakarta