VAKSINASI Covid-19 menjadi salah satu cara mengurangi penyebaran virus Corona. Pemerintah telah memberikan penegasan bahwa masyarakat usia 12 hingga lansia wajib untuk melakukan vaksinasi guna mencapai herd immunity.
Karena vaksin diperuntukkan bagi orang sehat, maka untuk mengurangi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), Unicef menyarankan yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum maupun sesudah vaksinasi.
Sebelum vaksinasi, sebaiknya istirahatlah yang cukup, penuhi kebutuhan nutrisi sebelum dan sesudah vaksinasi, dan minumlah Paracetamol jika mengalami pegal-pegal, demam atau menggigil setelah vaksinasi.
Diizinkan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun ingat, tetap jaga protokol kesehatan karena vaksinasi bukan berarti kebal terhadap virus dan infeksi.
Lakukan semua yang disarankan oleh dokter yang menyuntikkan vaksin. Jangan Abai dan berbuat seenaknya sendiri. Apalagi jika memiliki penyakit bawaan atau komorbid, saran dan petunjuk dokter sangat penting untuk diikuti.
Yang terpenting, jujurlah pada diri sendiri. Ingat, vaksinasi diperuntukkan bagi yang sehat. Jadi jika dalam kondisi sakit, sebaiknya tidak mendatangi lokasi vaksin.
Setelah vaksinasi, sebaiknya jangan menekan, memijat, atau menggosok bekas suntikan. Ini adalah tindakan berbahaya, karena bisa menimbulkan infeksi atau luka di bekas suntikan.
Dan, jangan sampai menerima suntikan yang berbeda dengan vaksinasi sebelumnya.
Vaksinasi harus diterima secara lengkap, yaitu dua dosis, dengan rentang waktu yang disesuaikan atau direkomendasikan tiap-tiap vaksin. Dosis lengkap diperlukan untuk mengoptimalkan tingkat kekebalan tubuh.
Sekali lagi, vaksinasi diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19. Sudah divaksinasi bukan berarti kebal dari virus, namun jika terinfeksi dapat mengurangi gejala berat yang ditimbulkan. 
KOMENTAR ANDA