DI tengah meningkatnya risiko penyebaran tiga virus pernapasan sekaligus—RSV (Respiratory Syncytial Virus), COVID-19, dan Influenza—pemerintah menegaskan pentingnya langkah pencegahan, terutama bagi kelompok lansia. Fenomena ini dikenal sebagai tripledemic, dan lansia menjadi kelompok paling rentan terkena dampaknya.
Menurut Kementerian Kesehatan, lansia memiliki kapasitas imun yang menurun seiring usia, ditambah dengan kemungkinan penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan kronis. Hal ini menjadikan mereka lebih rentan terhadap infeksi berat yang disebabkan oleh virus, termasuk RSV yang diketahui lebih menular dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
“Vaksinasi merupakan langkah preventif penting demi menciptakan populasi lansia yang sehat dan bermartabat,” ujar Imran Pambudi, Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes pada Rabu (9/7).
Ia menambahkan, pada 2024, jumlah lansia di Indonesia telah mencapai 30 juta jiwa dan terus bertambah.
RSV sendiri dapat menyebabkan pneumonia dan menyebar dengan sangat cepat, terutama di tempat ramai seperti ibadah haji, umrah, atau pertemuan keluarga saat libur panjang. Virus ini dapat menular melalui droplet dan bertahan hingga 4 minggu pada individu dengan sistem imun lemah.
Sayangnya, belum tersedia pengobatan spesifik untuk RSV pada orang dewasa. Oleh karena itu, vaksin menjadi langkah paling bijak. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bahkan telah memasukkan vaksin RSV dalam jadwal imunisasi dewasa 2025, khususnya untuk usia 50 tahun ke atas.
KOMENTAR ANDA