KOMENTAR

DALAM Islam, anak memiliki kedudukan tersendiri yang harus Bunda jadikan pegangan dalam memilih model atau cara mendidiknya. Karenanya, sejak di awal pernikahan, pasangan suami istri wajib mempersiapkan konsep pendidikan anak.

Mendidik anak dalam Islam harus didasarkan pada petunjuk Al Qur'an. Sebab, anak adalah amanah untuk orangtuanya. Anak juga sebagai generasi penerus serta tabungan amal orangtua di akhirat. Dan anak adalah penghiburan serta perhiasan dunia bagi orangtua.

Namun di zaman sekarang ini, banyak Bunda yang terlalu khawatir berlebih dalam mendidik atau menjaga buah hatinya. Over protective pun terjadi, sehingga tak jarang anak menjadi manja berlebihan atau bahkan terkekang luar biasa.

Menurut Ustadzah dr Aisyah Dahlan, Cht, kecemasan pada Bunda terjadi lantaran terlalu banyak berpikir. Bunda tidak berusaha untuk melepaskan segala kegundahan dengan keikhlasan.

"Gampang (mengelola cemas). Agama kita mengajarkan istighfar. Kenapa? Karena saat istighfar, kecemasan yang datang dari otak limbik akan di-delete (dihapus) dengan istighfar dan kalimat-kalimat thoyyiban," kata dr Aisyah dalam video yang diupload Majelis Siroh di Facebook, tentang Islamic Parenting, Kamis (28/5).

Selanjutnya, tarik napas panjang lewat hidung dan keluarkan lewat mulut sambil terus mengucap istighfar dan kalimat-kalimat baik lainnya. Karena, menurut dokter umum yang bergelut pada terapi korban narkotika dan obat-obatan terlarang ini, dengan menarik napas panjang lewat hidung kemudian mengeluarkannya dari mulut, apa yang dicemaskan akan dikeluarkan lewat mulut dan terbuang lalu masuk ke dalam tanah. Dengan begitu, tidak lagi ter-broadcast lewat gelombang bioplasmik.

"Kalau cemas tidak di-delete dengan istighfar, bahayanya akan didorong oleh gelombang bioplasmik tadi sehingga apa yang dicemaskan justru akan terjadi," ujar pemilik nama lengkap dr Hj Siti Aisyah Dahlan Hussein ini.

Setelah tubuh menjadi rileks karena tarikan napas panjang tadi, langkah selanjutnya adalah sebutkan apa yang Bunda inginkan.

Contohnya, ketika Bunda takut pada maraknya kasus penculikan anak, Bunda ingin anak selamat. Lakukan 3M, yang pertama yaitu Mengaku. Di sini, Bunda harus mengaku atau mengungkapkan apa yang diinginkan, yaitu anak selamat. Dengan membuat pengakuan, maka otot tubuh menjadi rileks, sistem syaraf tidak terjepit, karena sistem syaraf ini yang nanti ya akan membawa pesan.

Kedua, Membuangnya. Buang semua kecemasan Bunda. Berdoa, minta kepada Allah untuk diangkat rasa takutnya, diangkat kecemasannya, lakukan dengan menarik napas panjang dan beristighfar.

"Jika sudah demikian, maka sinyal-sinyal kecemasan sudah bersih. Dan terakhir, Mengucapkan pengharapan kepada Allah. Ya Allah, selamatkan anakku, jaga anakku. Dengan begitu sinyal kebaikan akan berpendar ke seluruh tubuh lewat otak," jelasnya.

Saat berdoa, saran dr Aisyah, hendaknya Bunda menyebutkan nama anak berserta bin bapak dan bin kakeknya. Karena sesungguhnya Allah menciptakan otak Bunda powernya 1,5 lebih besar dari otak Ayah. Artinya, dengan hanya menyebut nama anak dalam doa, maka sudah menuju pada anak tersebut.

"Lakukan hal ini setiap kali merasakan kecemasan. Insya Allah, Bunda akan terbebas dari rasa cemas berlebih, sehingga dapat lebih baik lagi dalam memberikan pendidikan kepada anak," pungkas dr Aisyah.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting