Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DI TENGAH krisis yang muncul akibat pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini, mungkin bagi sebagian orang sangat sulit untuk bersyukur. Hal tersebut wajar, mengingat pandemi ini membawa dampak buruk dalam sejumlah segi kehidupan.

Psikolog Meiske Yunithree Suparman, M.Psi dalam unggahan di lama resmi Instagram Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, @ipk_indonesia awal pekan ini menjelaskan bahwa apa yang kita alami saat mungkin membuat hidup kita terpuruk. Kondisi tersebut kerap sulit membuat kita bersyukur.

"Namun, jika kita mau menggeser sedikit cara pandang kita, kita akan mendapat bahwa ada makna positif yang terkandung di dalamnya sehingga membentuk rasa syukur dalam diri kita," tulisnya.

Dia menjelaskan, ada banyak manfaat bersyukur bagi seseorang. Manfaat tersebut setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek, yakni aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek sosial.

Dari aspek fisik, besyukur bisa membuat tubuh lebih sehat. Hal ini membuat imunitas tubuh meningkat, tekanan darah normal dan stabil. Kualitas tidur pun menjadi lebih baik.
 
Dari aspek psikologis, besyukur membuat tubuh menjadi lebih bahagia. Sehingga pikiranpun menjadi lebih positif, suasana hati lebih bahagia dan self-worth meningkat.

Dari aspek sosial-spiritual, semakin kita bersyukur, maka kita akan semakin mampu berempati. Selain itu, komunikasi menjadi lebih efektif. Kepedulian peduli kepada orang lain pun menjadi lebih meningkat.

"Bersyukur itu sederhana. Mari kita bersyukur untuk hal-hal ketika kita di rumah aja," jelas Meiske.

Bebetapa hal yang kadang lupa kita syukuri adalah kesehatan diri dan keluarga, memiliki makanan dan minuan yang cukup dan sehat, serta memiliki kesempatan untuk melakukan hobi atau pekerjaan.

Rasa syukur itu juga bisa kita implementasikan dengan cara menyapa keluarga atau sahabat melalui berbagai saluran online serta membantu mereka yang membutuhkan di tengah pandemi. Contohnya, memberikan tip lebih bagi mereka yang berjuang mencari nafkah bagi keluarga serta memiliki sikap mendukung pasien yang sedang sakit.

"Sesederhana apapun perbuatan yang kita lakukan, jika dilandasi rasa syukur akan memberikan makna yang mendalam. Selipkan setitik rasa bangga pada hati saat kita mampu melakukan sesuatu bagi orang lain. Hal ini akan memotivasi kita untuk terus mengembbangkan rasa syukur yang berujung pada perbuatan baik lagi," tambah Meiske.

Meski demikian, tidak ada salahnya jika merasakan sedih di tengah kondisi seperti saat ini.

"Ambil waktu untuk bersedih dan merenung, namun sesudahnya bangkitlah dan ambil hikmah dari kesulitan dan kehilangan kita. Semakin kita mau berusaha melihat himah di baik ini semua, semakin kita merasa bersyukur atas hidup yang masih kita miiki," ujarnya.

"Jangan hanya menhitung apa yang hilang, bersyukurlah untuk apa yang masih tersisa," demikian Meiske.




Yuk, Lindungi Mata dari Bahaya Sinar UV

Sebelumnya

Mitos Micin Bikin Bodoh, Ahli: Tidak Ada Kaitannya!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health