KOMENTAR

SALAH satu tantangan terbesar yang dirasakan orangtua dalam proses pengasuhan dan pendidikan adalah bagaimana menumbuhkan karakter yang baik dalam diri anak. Anak, sejatinya harus mengenal dirinya secara fisik, mental, dan akal. Diharapkan, anak dapat memahami siapa dirinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Ini penting agar ia dapat mengurangi dan menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang cemerlang.

Dalam proses tumbuh kembangnya, anak diharapkan akan lebih bijak memposisikan dirinya dalam beraktifitas. Misalnya, anak yang memiliki kesehatan fisik yang tidak paripurna, dia akan bisa mencari kegiatan kreatif lain yang tidak melibatkan kekuatan fisik untuk bisa membuatnya bahagia.

Penanaman Karakter Untuk Stimulasi

Dalam hal fisik, mental, dan akal, orangtua harus mampu menimbulkan rasa percaya diri pada anak dan semangat agar anak bisa menjalankan kehidupannya dengan nyaman dan bahagia. Orangtua harus mampu memperkenalkan anak dengan karakter terbaiknya. Dengan stimulasi tersebut, anak diharapkan senantiasa bertumpu pada nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan dalam karakter tersebut. Meskipun mungkin pada awalnya belum terbentuk dengan baik, perlahan tapi pasti, seiring pertambahan usia dan kematangan emosi, anak diharapkan benar-benar menjadi pribadi sesuai karakter yang ditanamkan sejak dini.

Apa saja yang perlu anak kenali tentang karakternya?

Pertama, secara fisik. Tanamkan kepada anak bahwa ia memiliki tubuh yang sehat. Perkenalkan ia pada anggota tubuhnya berikut fungsi-fungsinya. Jelaskan betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan makan makanan bergizi, rajin berolah raga, dan tidur yang cukup pada siang dan malam hari. Tanamkan kesadarannya bahwa kesehatan adalah kunci untuk bisa bermain dan belajar. Jika jatuh sakit, walaupun hanya satu anggota tubuh yang sakit, rasanya akan sangat tidak menyenangkan. Kita hanya boleh berbaring di atas tempat tidur dan harus minum obat yang rasanya tidak enak.

Dengan menanamkan karakter sehat pada anak, diharapkan ia akan tumbuh sehat dan selalu berusaha menjaga kesehatan tubuhnya. Termasuk menjaga kebersihan tubuhnya agar tidak mudah terkena kuman, bakteri, dan virus.

Kedua, secara mental. Tanamkan ke benak anak bahwa ia adalah anak yang saleh/ salehah. Dia adalah anak yang memiliki hati yang bersih, sayang kepada orangtua dan saudara, dan seorang anak muslim yang taat kepada Allah. Kenalkan ia kepada Sang Khalik dengan cara sederhana. Bahwa setiap orang di bumi ini diciptakan oleh Allah, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Pengasih. Bahwa Allah telah melimpahkan berbagai nikmat, hingga kita sebagai makhluk, harus beribadah dan berbuat baik terhadap sesama sebagai tanda terima kasih pada-Nya.

Dengan menanamkan karakter saleh kepada anak, ia akan merasa bangga menjadi seorang anak muslim. Ia akan menjadi pribadi yang rendah hati, santun, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi saudara, dan menjaga lingkungannya, sebagai rasa syukurnya kepada Allah Swt.

 

Ketiga, secara akal. Tanamkan bahwa anak cerdas dan tangguh. Saat bermain bersama anak, mainkanlah permainan yang mengasah ketangkasan berpikirnya. Ketika ia salah melangkah, berikan alternatif solusi agar ia memahaminya. Dan biarkan anak mencoba lagi. Didiklah anak untuk menjadi tangguh. Tidak mudah menyerah. Agar kelak dalam kehidupan nyata, ia bisa bertahan hidup meski kesulitan bertubi-tubi menghampirinya.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting