KOMENTAR

MEMPERINGATI Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari. Ibu Profesional (IP) Jakarta menggelar acara Playdate “Aksi Selamatkan Bumi Dari Sampah”, sekaligus peluncuran perdana buku “Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah” terbitan Cikal Aksara, Sabtu, 2 Maret 2019, di Auditorium Perpustakaan Cikini, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya no. 73, Menteng, Jakarta Pusat.

Ibu Profesional Jakarta mengajak ayah bunda untuk menumbuhkan budaya minim sampah sejak dini pada putra-putri tercinta. Para peserta yang hadir juga mendonasikan buku layak baca dan puluhan boneka kepada Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan (GePPUK), yang akan diteruskan kepada para korban bencana alam di seluruh Indonesia.

Acara bermain bersama yang dimulai sejak pukul 9:30 pagi ini diisi beragam aktivitas seru yaitu nonton bareng film Indonesia Darurat Sampah, kampanye aksi selamatkan bumi dari sampah bersama 5 sahabat bumi, dongeng kisah petualangan sampah, kreasi seru aksi daur ulang sampah, ngobrol asyik hijrah nol sampah ala Kak Belva (sahabat bumi) dan sulap.

Buku “Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah” merupakan buku anak-anak bergambar pertama di Indonesia yang mengangkat tema sampah dan pengelolaannya. Buku ini merupakan bentuk kepedulian Ibu Profesional kepada masalah sampah yang ada di sekitar kita. Terdiri dari 13 cerita menarik dengan ilustrasi yang cantik dan full color, buku ini sangat dianjurkan dibaca oleh anak-anak dan orangtua.

Tidak hanya memperkenalkan buku Aksi Lima Sahabat saja, lebih jauh gelaran tersebut ingin membuat sinergitas antara komunitas dan pegiat zero waste dan juga memberikan edukasi kepada keluarga seputar sampah dan pengelolaannya.

Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat—Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta—Djoko Rianto, melalui sambutannya, memberikan apresiasi terhadap peluncuran buku Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah. Ia menyampaikan saat ini Jakarta sudah darurat sampah. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat DKI sebanyak 7.500 ton per hari. Buku tersebut diharapkan dapat menginspirasi ananda yang membaca untuk mulai memilah sampah dari sumbernya. Dan menghimbau kepada masyarakat luas agar selalu membawa tempat makan dan minum sendiri, sehingga dapat meminimalkan sampah yang dihasilkan.

Ketua Panitia Acara Playdate dan launching buku Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah, yang juga merupakan salah seorang kontributor di buku tersebut, Laksemi Bania Siregar, mengucapkan syukur atas antusias peserta yang hadir. Menurutnya, hanya dalam waktu 2,5 hari, quota acara ini sold out. “Semoga semangat ini dapat tertular terus sampai di kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita menjadi agen-agen peduli bumi,” imbuhnya.

Ibu Profesional Jakarta selalu membudayakan kebiasaan membawa tumbler dan tempat makan masing-masing dalam setiap kegiatan yang digelar. Sesuai tema Ibu Profesional 2019 yaitu Sinergi Kebermanfaatan, maka Ibu Profesional menggandeng pemerintahan dan komunitas-komunitas untuk bersinergi membuat Indonesia lebih baik lagi.

“Saya yakin zero waste itu susah, oleh karena itu marilah kita lakukan berjamaah. Karena berjamaah lebih baik daripada sendiri-sendiri,” himbau Ketua Panitia yang kerap disapa kak Ami ini.

Serunya story telling (mendongeng) yang dibawakan oleh Kak Avi Nur Ashfia (salah satu kontributor di buku Aksi Lima Sahabat). Anak-anak larut dan terbawa dalam dongeng yang mengisahkan tentang Petualangan Loli Si Lalat.

Pegiat zero waste (nol sampah) cilik, Nayla Belva T., seorang Homeschooler yang gemar membaca ini berbagi kisah hijrah nol sampah yang sudah menjadi gaya hidupnya sejak 2016. Dara berusia 10 tahun ini awalnya mengenal zero waste dari membantu sang mamah composting (membuat kompos). Sahabat bumi ini terbiasa membawa sapu tangan, sedotan stainless, tumbler, kantong belanja dan kotak makan kemanapun ia pergi. “Untuk teman-teman yang ingin memulai pola hidup zero waste, mulailah dari yang terkecil dahulu, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang,” pesannya.

Pada sesi fun crafting, anak-anak diajak berkreasi membuat celengan berbentuk pesawat terbang yang terbuat dari botol plastik bekas air mineral. Rangkaian acara ditutup dengan aksi sulap yang dibawakan sangat menarik oleh kak Sidik dari GePPuK.

Mari kita sadar sampah karena Indonesia sudah darurat sampah!




Dukung Kreativitas Seniman Teman Tuli, SMESCO & Satunesia Gelar Pelatihan dan Pameran Lukisan “Suara dalam Karya”

Sebelumnya

Pengaruh Besar Modest Fashion Indonesia di Moscow Fashion Week

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E