Shabu-shabu yang menghangatkan. (Pinterest)
Shabu-shabu yang menghangatkan. (Pinterest)
KOMENTAR

SHABU-SHABU (しゃぶしゃぶ) adalah makanan Jepang jenis Nabemono berupa irisan sangat tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus yang berisi air panas di atas meja makan. 

Selain irisan sangat tipis daging sapi, daging yang bisa dimakan secara shabu-shabu misalnya daging ayam, daging domba, ikan fugu, gurita, dan ikan kakap. Gyushabu adalah sebutan untuk shabu-shabu daging sapi.

Di Hokkaido shabu-shabu daging domba disebut Tonshabu atau Butashabu. Di Nagoya dikenal shabu-shabu dengan ayam Nagoya Kochin yang disebut Niwatorishabu.  

Asal Usul Shabu-Shabu

Di Beijing dan bagian timur laut Tiongkok dikenal masakan bernama shuan yang rou (Hanzi:涮羊肉) berupa irisan tipis daging domba yang dimasak di panci berisi air mendidih dan biasa dinikmati di musim dingin. Masakan ini kemudian dibawa masuk ke Jepang oleh orang Jepang yang pernah tinggal di Manchuria. 

Pemilik rumah makan Jūnidanya yang menjual Ochazuke dan Mizutaki di Kyoto mendengar tentang kebiasaan makan di Tiongkok dari orang yang pernah tinggal di sana. Pemilik rumah makan lalu mendapat ide untuk meletakkan irisan tipis daging sapi di atas nasi dan dimakan secara Ochazuke dengan cara menyiramkan teh hijau panas di atasnya. 

Pada tahun 1952, restoran Suehiro di Osaka mulai menghidangkan masakan dari irisan tipis yang diberi nama sabu-shabu dan berhasil mendapatkan merek dagang untuk makanan ini pada tahun 1955.

Pada zaman dulu, shabu-shabu dimasak di atas kompor arang, sehingga di tengah-tengah panci shabu-shabu sengaja dibuat lubang seperti cerobong untuk memasukkan arang. Di Tiongkok, panci semacam ini disebut huo guo zi.

 




Wisatawan Asing Ramai-Ramai Datang ke Korea Demi Merasakan Hidup ala K-Drama

Sebelumnya

Merangkul Kehidupan Inklusif: Dukungan Nyata untuk Teman Tuli Menghadapi Tantangan Berkomunikasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon