PIDATO Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, menjadi sorotan dunia. Dalam forum internasional yang dihadiri lebih dari seratus kepala negara, Prabowo menegaskan sikap Indonesia: berpihak pada perdamaian, keadilan, dan solidaritas bagi seluruh umat manusia.
Salah satu pokok utama pidatonya adalah isu Palestina. Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan damai yang adil, seraya menekankan bahwa keamanan Israel pun harus dijamin demi terwujudnya perdamaian sejati. Sikap ini, yang berangkat dari prinsip keadilan universal, menuai apresiasi luas, termasuk dari media arus utama Malaysia seperti BERNAMA, The Star, dan Harian Metro.
Pidato Prabowo juga menyoroti penderitaan warga Gaza yang menjadi korban konflik berkepanjangan. Ia menyatakan Indonesia siap mengirim hingga 20.000 pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza dan Ukraina, jika PBB memutuskan demikian. Seruan ini menggema di ruang sidang dan disambut tepuk tangan berkali-kali dari para delegasi, bahkan berujung standing ovation.
Tidak hanya soal Palestina, Prabowo juga mengingatkan dunia tentang ancaman perubahan iklim, krisis pangan, air, dan energi. Ia menekankan pentingnya kerja sama global untuk membangun sistem multilateral yang adil, di mana perdamaian dan kemakmuran bukan hak segelintir bangsa, melainkan hak semua. “Kita harus bertindak sekarang,” tegasnya.
Pidato tersebut menuai pujian dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, hingga Raja Abdullah II dari Yordania. Mereka menilai Prabowo berhasil menyuarakan harapan banyak negara: hadirnya PBB yang kuat untuk menjaga perdamaian dunia.
"Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak," kata Presiden Donald Trump sambil menengok ke arah Presiden Prabowo.
Ucapan itu disampaikan Presiden Amerika Serikat tersebut usai pertemuan multilateral terbatas di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, New York, Selasa (23/9) sore waktu setempat. Forum ini mempertemukan sejumlah negara yang dinilai memiliki pengaruh penting dalam proses perdamaian Timur Tengah.
Selain Indonesia dan Amerika Serikat, hadir pula Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo kembali menegaskan visi Indonesia: dunia harus berdiri di atas keadilan, inklusivitas, dan keberlanjutan. Ia bahkan menyatakan kesiapan Indonesia mengerahkan 20.000 lebih pasukan penjaga perdamaian ke Gaza maupun wilayah konflik lain yang membutuhkan.
Indonesia, melalui pidato ini, meneguhkan peranannya bukan sekadar penonton, melainkan aktor penting dalam menjaga tatanan dunia yang adil. Pesan Prabowo mengingatkan kita semua bahwa perdamaian tidak boleh menjadi sekadar wacana, tapi amanat kemanusiaan yang wajib diperjuangkan bersama.
KOMENTAR ANDA