FILM drama keluarga remaja Bertaut Rindu yang disutradarai Rako Prijanto dan diproduksi oleh SinemArt berhasil mencuri hati penonton sejak resmi tayang di bioskop pada 31 Juli 2025. Dalam empat hari penayangan, puluhan ribu penonton telah memenuhi kursi bioskop di berbagai kota. Penonton bioskop dari Jakarta, Depok, Tangerang, hingga Bekasi keluar dari studio dengan hati yang hangat, mata berkaca-kaca, dan perasaan yang bercampur aduk. Banyak dari mereka yang mengaku dibuat salting, terenyuh, hingga menangis karena merasa begitu dekat dengan kisah yang disuguhkan.
Mengangkat dinamika hubungan antara anak dan orang tua, Bertaut Rindu tak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menggugah penonton untuk lebih jujur terhadap perasaan yang kerap sulit diutarakan kepada keluarga. Lewat perjalanan karakter Jovanka yang diperankan oleh Adhisty Zara dan Magnus yang diperankan oleh Ari Irham, film ini menyentuh sisi-sisi rapuh yang seringkali terpendam tentang mimpi yang tidak selalu mendapat restu, tentang keinginan untuk dipahami, dan tentang rasa cukup yang terus dicari.
Bertaut Rindu layak menjadi pilihan tontonan karena ia berbicara langsung pada hati banyak orang, terutama mereka yang sedang tumbuh, mencari arah, atau ingin memperbaiki hubungan dengan orang tua. Bagi kamu yang punya passion namun sering merasa tidak mendapat dukungan, kisah Magnus dan Jovanka akan terasa begitu dekat. Film ini menunjukkan betapa pentingnya memperjuangkan mimpi, bahkan saat orang-orang yang paling kita harapkan justru belum tentu bisa memahami.
Film ini juga menyentuh kegelisahan yang banyak dirasakan anak muda hari ini: perasaan tidak cukup, tidak pantas, dan tekanan untuk selalu tampak baik-baik saja. Lewat narasi yang jujur, Bertaut Rindu memberi ruang untuk mengenali kembali harga diri dan identitas, serta keinginan sederhana untuk merasa dianggap layak.
Tak hanya itu, film ini juga bisa menjadi jembatan untuk kamu yang ingin lebih dekat dan jujur dengan orang tua. Dengan kisah yang hangat dan emosional, Bertaut Rindu membuka kemungkinan bagi obrolan-obrolan penting yang selama ini sulit dimulai. Tontonan ini cocok dinikmati bersama keluarga untuk saling memahami, menumbuhkan empati, dan mengungkapkan rasa sayang yang mungkin jarang terucap. Terakhir, film ini adalah cara yang manis untuk bilang “terima kasih” kepada support system yang setia menemani. Entah itu sahabat, guru, pasangan, atau siapa pun yang hadir di masa-masa sulit.
Bertaut Rindu mengingatkan kita bahwa mereka layak diapresiasi karena tidak semua orang seberuntung itu memiliki tempat kembali. Film ini sempat menghadirkan instalasi emosional bertajuk Surat untuk Diriku di Masa Lalu, yang mengumpulkan lebih dari 500 surat yang ditulis penonton dalam diam, bukan untuk orang lain, melainkan untuk diri sendiri di masa lalu.
Surat-surat tersebut berisi tentang harapan yang tertunda, penyesalan yang belum termaafkan, impian yang belum berani dikejar, hingga rasa syukur atas masa lalu yang penuh luka. Sebuah ruang refleksi bersama yang mengajak penonton berdamai dengan diri.
Ada juga kegiatan Puisi on The Spot bersama penyair muda Hamzah Muhammad, yang menyuarakan emosi penonton lewat rangkaian kata. Selain itu, film Bertaut Rindu menyediakan Ruang Bertaut Rindu, di mana dua orang tak saling kenal saling mencurahkan perasaan mereka tanpa saling melihat satu sama lain. Air mata yang selama ini tertahankan, tumpah saat bercerita dengan orang asing. Kegiatan ini diikuti lebih dari 200 orang. Ketiga kegiatan ini semakin menguatkan pesan menyentuh dari film Bertaut Rindu. Dalam rangka menyapa penonton secara langsung, tim Bertaut Rindu melakukan cinema visit ke berbagai bioskop di wilayah Jabodetabek. Kehadiran para pemain dan kru disambut dengan hangat. Remaja, ibu-ibu, hingga bapak-bapak tampak memenuhi studio.
Banyak di antara mereka yang tertawa, terdiam, hingga memeluk satu sama lain setelah film usai, seolah menemukan cara baru untuk memahami dan saling mengungkapkan rasa yang selama ini hanya disimpan diam-diam. Film ini menjadi tontonan penting bagi keluarga, terutama para orang tua, karena mampu menjadi jembatan komunikasi antara generasi.
Kisahnya yang hangat dan emosional memantik perbincangan yang selama ini sulit dimulai, terutama soal dukungan, kepercayaan, dan keberanian anak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
Bertaut Rindu merupakan adaptasi dari novel karya Tian Topandi, pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021, yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Sepanjang film, penonton akan diajak tersenyum sendiri, tertawa lepas, hingga larut dalam tangis yang haru yang melegakan. Pengalaman emosional ini semakin lengkap dengan kehadiran lagu soundtrack berjudul Seiring, yang dinyanyikan oleh Jasmine Nadya, diciptakan dan aransemen Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, diproduksi oleh Sinemart Indonesia, dan telah dirilis sejak Maret 2023.
Bertaut Rindu juga menghadirkan promo spesial berupa beli 1 gratis 1 tiket, yang berlaku mulai 31 Juli hingga 6 Agustus 2025. Promo ini ditujukan agar semakin banyak keluarga dapat menikmati film ini bersama-sama, dengan kuota terbatas.
Untuk keluarga yang saling sayang tapi sering diam, Bertaut Rindu bisa menjadi alasan untuk kembali bicara. Ajak mereka yang kamu sayangi dan tonton Bertaut Rindu di bioskop. Ikuti informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.
KOMENTAR ANDA