Pengelola Puspa Agraria Eka Rizki (kiri) mengantar salah satu pengunjung kebun melon hidroponik. (Win)
Pengelola Puspa Agraria Eka Rizki (kiri) mengantar salah satu pengunjung kebun melon hidroponik. (Win)
KOMENTAR

KEBUN Puspa Agraria membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk menikmati pengalaman unik wisata petik melon hidroponik langsung dari kebunnya.  Acara panen melon hidroponik yang digelar mulai pekan lalu itu menyedot antusiasme ribuan pengunjung dari Malang dan sekitarnya.

Mengusung konsep pertanian modern berbasis hidroponik, kebun yang berlokasi di Desa Bedali Lawang ini menjadi destinasi wisata edukasi sekaligus rekreasi yang menarik perhatian berbagai kalangan.

Sejak hari pertama pembukaan, tercatat lebih dari 100 orang pengunjung memadati kebun untuk mengikuti aktivitas panen melon secara langsung.

Pada musim panen kali ini, Puspa Agraria menghadirkan tiga varietas melon unggulan yakni Devina, Adinda, dan Sweet Lavender.

Ketiganya memiliki karakteristik rasa dan warna yang berbeda, menawarkan pilihan yang beragam bagi pengunjung. Dalam dua hari terselenggaranya panen melon ini, hampir 400 kilogram melon telah berhasil terjual habis.

Menurut pengelola kebun, melimpahnya permintaan melon hidroponik ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk tani yang sehat dan segar.

"Kami senang melihat antusiasme masyarakat yang tinggi. Selain bisa memetik langsung, pengunjung juga dapat belajar mengenai teknik bercocok tanam melon secara hidroponik yang ramah lingkungan," ujar Eka Rizki Fajar Anam, pengelola Puspa Agraria.

Selain sebagai tempat panen melon, kebun Puspa Agraria juga dirancang sebagai lokasi wisata edukasi.

Pengunjung, khususnya anak-anak dan pelajar, dapat memperoleh pengetahuan praktis seputar budidaya hidroponik dari para ahli yang setia memberikan pengarahan.

Pengunjung memetik sendiri buah Melon yang diinginkan.

Saat berkeliling kebun, pengunjung dapat menyaksikan langsung tahap-tahap penanaman, perawatan, hingga panen melon secara organik tanpa menggunakan tanah.

Metode hidroponik yang diterapkan di kebun ini menggunakan teknik penyiraman nutrisi secara tepat sehingga menghasilkan buah melon yang berkualitas tinggi dan bebas pestisida.

"Kami ingin masyarakat tidak hanya menikmati hasil panen saja, tapi juga memahami pentingnya pertanian berkelanjutan melalui metode hidroponik yang minim dampak lingkungan," jelasnya.

Banyak pengunjung yang mengaku puas dan terkesan dengan konsep wisata petik melon yang dihadirkan di Puspa Agraria.

Rani, salah satu pengunjung dari Malang, mengatakan, "Seru banget bisa langsung panen melon sendiri. Rasanya sangat segar dan manis, berbeda dengan melon biasa yang sering saya beli di pasar."

Selain itu, keluarga yang datang juga menganggap acara ini sebagai kesempatan bagus untuk mengajak anak-anak lebih dekat dengan alam dan mengenal proses pertanian modern.

"Anak-anak jadi tahu bagaimana buah melon bisa tumbuh, dan kami juga belajar bersama untuk menjaga lingkungan lewat metode hidroponik," pungkas Rani.




IDAI Dukung Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah demi Masa Depan Anak Indonesia

Sebelumnya

Semangat Tak Pernah Padam, Cerita Sukses Amelia dengan IPK Hampir Sempurna

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon