MUSIM panas di Korea Selatan tak lengkap tanpa Festival Lumpur Boryeong, yang digelar setiap tahun di Pantai Daecheon, Provinsi Chungcheong Selatan. Memasuki tahun ke-28, festival ini kembali menyedot perhatian pengunjung lokal dan internasional dengan cara yang tidak biasa bermain lumpur.
Festival ini bukan hanya tentang bermain kotor, tetapi juga tentang menyegarkan diri, bersenang-senang, dan menciptakan momen tak terlupakan bersama teman, keluarga, hingga orang asing yang menjadi teman baru. Pengunjung disambut dengan beragam aktivitas seru seperti meluncur di kolam lumpur, dan menikmati wahana lumpur berputar.
Menurut seorang Instruktur Bahasa Inggris (Raymond Yohan),"Ini sangat menyenangkan. Kami dari Busan, dan kami datang jauh-jauh ke sini untuk bersenang-senang di Boryeong dan menikmati lumpur. Sangat menyenangkan,” ungkapnya.
Festival ini digelar pada tahun 1998 sebagai promosi produk kecantikan berbahan dasar lumpur, “Pusat Penyembuhan Kecantikan Lumpur” yang menggabungkan kesehatan dan kecantikan. Festival ini berkembang menjadi perayaan musim panas berskala internasional.
Dikutip dari Yonhap News TV, jumlah pengunjung terus meningkat, pada tahun 2012 terhitung 1,35 juta, lalu 1,64 juta ditahun berikutnya dan tahun lalu 1,65 juta, termasuk lebih dari 80.000 pengunjung mancanegara. Dampak ekonomi yang signifikan, festival ini telah menghasilkan 83,2 milliar won dan lebih dari 32 milliar won dalam nilai tambah tahun lalu.
Perwakilan Yayasan Festival Boryeong, mengungkap meski terjadi pengurangan penduduk didaerah setempat dan berbagai krisis yang menimpa, festival ini berhasil menarik banyak wisatawan dari luar kota.
Tahun ini Festival Boryeong telah mempersiapkan pertunjukkan K-pop, penampilan DJ, dan pertunjukkan drone yang memukau langit malam, yang bisa dinikmakti para pengunjung.
Menurut Kim Dong-il, Wali Kota Boryeong, “Boryeong adalah kota wisata bahari di mana kompetisi yacht besar dan kecil secara aktif diadakan. Pusat Olahraga Bahari Wonsando sedang dibangun. (Kami berencana untuk) mengintegrasikan (festival lumpur) wisata bahari, dan keindahan lumpur untuk mendorong industri pariwisata,” ujarnya.
Dengan suhu musim panas yang mencapai puncaknya, tidak hanya Boryeong yang dipadati pengunjung sebanyak 500.000 orang. Namun pantai-pantai populer lain seperti Haeundae dan Gwangalli di Busan juga turut ramai.
KOMENTAR ANDA