Dubes Korsel Lee Sang-deok dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa berfoto bersama peragawati yang memeriahkan seminar internasional
Dubes Korsel Lee Sang-deok dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa berfoto bersama peragawati yang memeriahkan seminar internasional "Fly Together for Another 50 Years" yang diselenggarakan KoreaKini.id.
KOMENTAR

Peluang di Masa Depan

Anggota Wantimpres Djan faridz dalam sambutannya mengatakan bahwa persahabatan Indonesia dan Korea Selatan yang sudah berjalan selama 50 tahun harus semakin berkembang di berbagai bidang, termasuk sosial budaya, ekonomi, dan politik

“Geliat ekonomi alternatif, termasuk ekonomi hijau dan ekonomi syariah merupakan peluang yang bisa dikembangkan untuk  kerja sama Indonesia dan Korea Selatan di masa depan,” ujar Djan Faridz yang juga Ketua Dewan Pembina organisasi perusahaan pers JMSI.

Mantan anggota DPD RI dan Menteri Perumahan ini berharap persahabatan yang makin erat antara kedua negara akan membuat tidak hanya kawasan Indo Pasifik yang aman dan sejahtera tapi juga masing-masing negara menjadi lebih kuat dari segi politik sosial budaya ekonomi.

Bukan Sekadar K-pop

Sementara itu Ketua Umum JMSI Teguh Santosa ketika membuka seminar internasional ini mengatakan bahwa Korea Selatan bukan sekadar K-pop, K-drama, K-food dan berbagai komoditas Korean Wave lainnya.

Teguh yang juga dosen hubungan internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, menggarisbawahi pondasi kuat pembangunan ekonomi berkelanjutan di Korea Selatan merupakan buah dari perkembangan teknologi di segala bidang .

“Bila kita melihat kembali catatan sejarah, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Korea Selatan, seperti juga Indonesia, adalah bangsa pejuang yang memiliki tekad baja untuk bangkit, dan menjadi pemenang,” ujar Teguh lagi

Karena itu pula, sambungnya, kedua bangsa besar ini perlu dan harus terus menjalin kerjasama, memadukan semua potensi yang ada, green economy, blue economy, dan ekonomi alternatif lainnya, termasuk ekonomi syariah.

“Juga ikut aktif menjaga ketertiban dan perdamaian dunia,” demikian Teguh.




Memahami Nasib Orang Miskin dan Masa Depan Bangsa Akibat Biaya Kuliah yang Mahal

Sebelumnya

Pemerintah Arab Saudi Larang Jemaah Haji Merekam Video Berdurasi Panjang, Simak Ketentuannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News