(Ki-ka) Widi Pangestu dan Yousef Ahmad, dua seniman lintas generasi/Farah
(Ki-ka) Widi Pangestu dan Yousef Ahmad, dua seniman lintas generasi/Farah
KOMENTAR

WIDI Pangestu adalah seorang seniman perintis asal Indonesia yang karyanya memiliki ciri khas dalam penggunaan dan eksplorasi pembuatan kertas dalam praktik artistiknya. Ia mampu melihat potensi kertas di luar fungsi historis dan tradisionalnya yang mana hanya sebagai media untuk menulis dan melukis.

Sepanjang kariernya, Widi memiliki fokus pada kertas sebagai media utama dalam berkarya dan berefleksi, meneliti, dan bereksperimen dengan berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan sebagai sarana penciptaan makna.

Baru-baru ini, Widi berkolaborasi dengan salah satu seniman Qatar paling terkemuka yaitu Yousef Ahmad dalam pameran bertajuk "Dialogue of Papers" yang merupakan bagian dari Years of Culture Qatar-Indonesia 2023.

Dalam konferensi pers pembukaan pameran "Dialogue of Papers", Widi mengungkapkan bahwa seni pembuatan kertas telah mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Qatar walaupun kedua negara ini memiliki perbedaan, baik dari segi iklim maupun budaya.

Widi Pangestu bisa terpilih untuk bekerja sama dalam pameran "Dialogue of Papers" karena dirinya berbakat dan memiliki intelektualitas tinggi dalam menciptakan karya seni dari berbagai kertas.

"Saat kami mencoba untuk mencari siapa kira-kira seniman yang tepat, kami memilih seniman yang menggunakan kertas sebagai media untuk karya seni. Widi kami pilih karena dia orang sangat berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi dalam menciptakan karya seni, dengan mengolah berbagai kertas sebagai sebuah karya seni," ungkap Dr. Aisha Al Misnad di konferensi pers pembukaan pameran "Dialogue of Papers" di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki pada Jumat (24/11) yang dihadiri Farah.id.

Sementara itu, Yousef Muhammad juga mengungkapkan bahwa dirinya memilih seniman yang tepat untuk bekerja sama. Walaupun umur Widi terbilang masih cukup muda tetapi dirinya memiliki banyak pengalaman dalam bidang seni, serta karya-karyanya yang luar biasa.

"Kami telah memilih seniman yang tepat dari Indonesia untuk bekerja sama dengan kami. Meskipun dia masih masih muda tetapi dia punya banyak pengalaman dalam bidang seni. Saya menemukan dia melalui karya seni pembuatan kertasnya yang menakjubkan dan melalui teknik pembuatan kertasnya luar biasa," kata Yousef Ahmad.

Bagi Widi Pangestu, kolaborasi ini sangat menarik dan dalam waktu yang sama juga cukup menantang. Hal itu dikarenakan dirinya dan Yousef Ahmad terpaut usia yang cukup jauh, serta berbeda budaya dan bahasa. Widi juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa bertemu dan bekerja sama dengan Yousef Ahmad.

Pameran "Dialogue of Papers" dibuka mulai 25 November hingga 16 Desember 2023 di Galeri Emiria Soenassa, Gedung H. Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon