DropBox Plasticpay/@aeonmallbsdcity
DropBox Plasticpay/@aeonmallbsdcity
KOMENTAR

SAMPAH plastik sampai saat ini masih menjadi masalah besar di Indonesia. Sampah plastik menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun laut.

Sampah plastik bersifat tidak mudah terurai, serta proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik sehingga butuh waktu sampai ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Harganya yang murah, mudah ditemukan, dan mudah digunakan membuat plastik telah menjadi bagian dari hidup manusia. Hampir semua kemasan makanan dan minuman menggunakan plastik.

Dikutip dari data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) serta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sampah plastik di Indonesia jumlahnya mencapai 64 juta ton/tahun.

Terkait pencemaran laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Apabila masalah ini terus dibiarkan, maka akan menimbulkan berbagai masalah lainnya.

Untungnya, belakangan ini banyak gerakan sosial yang berfokus untuk menangani masalah sampah plastik ini. Salah satunya adalah Plasticpay.

Dikutip dari laman resminya, Plasticpay adalah gerakan sosial berbasis platform digital yang mengajak masyarakat untuk merubah sampah plastik yang merusak lingkungan menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan.

Adapun jenis sampah yang dapat diterima yaitu botol plastik, gelas plastik, dan galon sekali pakai dengan merek apapun serta memiliki jenis plastik PET dan PP.

Sampah plastik yang terkumpul nantinya dapat ditukarkan dengan poin yang dapat diredeem langsung ke uang elektronik, seperti Gopay, Shopeepay, OVO, DANA, dan LinkAja. Setiap sampah plastik yang ditukarkan memiliki nilai 56 poin yang setara dengan 56 rupiah.

Sampah plastik yang telah terkumpul oleh Plasticpay akan didaur ulang menjadi Recycle Polyester Staple Fiber (Re-PSF).

Berdasarkan data yang telah dihimpun Farah.id, Recycle Polyester Staple Fiber (RE-PSF) merupakan bahan baku dari berbagai produk perseroan, seperti manufaktur non-woven untuk otomotif, konstruksi, pertanian, infrastruktur, pakaian, dan furniture.

Terdapat dua cara untuk melakukan penukaran sampah botol plastik melalui platform Plasticpay.

Pertama, penukaran sampah botol plastik melalui Mini Collection Point atau DropBox. Cara ini bersifat manual, dimana poin akan ter-redeem saat sampah botol plastik sudah di pick-up.

Kedua, penukaran sampah botol plastik melalui Reverse Vending Machine (RVM). Bersifat otomatis, di mana poin dapat langsung ter-redeem saat menukarkan sampah botol plastik.

Berbeda dengan pendaur ulang lainnya, Plasticpay mentransformasi sampah plastik menjadi produk upcycle yang bernilai tinggi dan bekerja sama dengan UMKM di Indonesia.

Sejauh ini, DropBox dan Reverse Vending Machine (RVM) sudah hadir di beberapa kota yakni Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor, dan Bali.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon