Kick off pencanangan Imunisasi Rotavirus di DKI Jakarta. Para pejabat dinkes dan orang tua beserta bayi mendapatkan edukasi tentang pentingnya mencegah dan mengatasi diare pada anak/Ist
Kick off pencanangan Imunisasi Rotavirus di DKI Jakarta. Para pejabat dinkes dan orang tua beserta bayi mendapatkan edukasi tentang pentingnya mencegah dan mengatasi diare pada anak/Ist
KOMENTAR

HARI ini, pemerintah mencanangkan sebagai hari imunisasi rotavirus serentak, yang dilaksanakan di seluruh kota/kabupaten Indonesia. Target dari vaksinasi gratis ini adalah bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan yang lahir pada 16 Mei 2023 atau sesudahnya.

Di DKI Jakarta, giat imunisasi rotavirus dilaksanakan di RPTRA Garuda, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Rangkaian kegiatan ini sebagai kado kemerdekaan RI, bahwa anak-anak Indonesia harus terbebas dari penyakit diare.

Tampak sejumlah ibu dengan membawa balitanya berdatangan ke lokasi pemberian imunisasi. Mereka cukup antusias mengantarkan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap untuk Indonesia sehat.

“Imunisasi adalah cara mudah dan gratis untuk mencegah penyakit menular wabah. Saat ini, sudah ada 15 jenis imunisasi gratis dari pemerintah. Yang perlu diingat, semua merk vaksin aman, sehat, bermanfaat dan berkualitas,” kata Kasie Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, kepada Farah.id.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mengeluarkan Surat Keputusan No Hk.01.07/Menkes/1139/2022, tentang Pemberian Imunisasi Rotavirus.

Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah terjadinya diare akut pada bayi dan balita. Pemberiannya dilakukan dalam tiga tahap, dimulai pada bayi usia 2 bulan, tahap kedua pada bayi 3 bulan, dan tahap terakhir diberikan pada bayi usia 4 bulan.

Imunisasi difokuskan pada anak, karena direntang usia tersebut anak seringkali memasukkan benda-benda ke dalam mulut, yang tidak diketahui kebersihannya. Bagi anak yang sensitif, benda-benda tersebut bisa saja menyebabkan mual dan muntah. Jika terjadi berkepanjangan, sulit mendapatkan rehidrasi oral di rumah, sehingga berisiko kehilangan cairan tubuh yang berat.

Data dari Indonesian Rotavirus Surveilans Network (IRSN) 2017 dijelaskan, rotavirus menjadi penyebab utama diare cair akut pada balita diare yang dirawat inap. Inilah alasan mengapa kemudian dijadikan sebagai imunisasi wajib.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah merekomendasikan untuk memberikan imunisasi tersebut pada bayi dan dijadikan sebagai program imunisasi nasional di semua negara.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News