Kebakaran hutan di Maui, Hawaii diduga imbas dari perubahan iklim yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir/Net
Kebakaran hutan di Maui, Hawaii diduga imbas dari perubahan iklim yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir/Net
KOMENTAR

KEBAKARAN hutan yang hebat terjadi di resor Lahiana di Pulau Maui, Hawaii. Kebakaran yang terjadi begitu cepat dengan peringatan dini yang minim, menyebabkan sebanyak 59 orang warga dikabarkan meninggal dunia, ribuan rumah hangus terbakar dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

Gubernur Hawaii Josh Green kepada CNN mengatakan, apa yang terjadi merupakan bencana alam terburuk sepanjang sejarah di negara bagian Amerika Serikat tersebut.

“Setidaknya 59 orang ditemukan tewas, bertambah empat dari hari sebelumnya. Hampir dipastikan, korban akan bertambah. Kami belum tahu berapa korban lagi yang akan ditemukan,” ujar Green.

Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Maui Bradford Ventura, lewat rilis yang disebarluaskan, menjelaskan, kecapatan api menjalar membuat mustahil bagi petugas untuk berkomunikasi dengan pejabat di badan kedaruratan yang biasanya memberikan peringatan dini. Apalagi saat itu layanan telepon sudah tidak berfungsi.

“Mereka (warga yang berada di sekitar titik api) bisa melakukan evakuasi mandiri setelah mendapatkan pesan singkat,” ucapnya.

Hanya butuh 5 jam api melahap padang rumput

Bencana kebakaran hutan ini terjadi pada Selasa (8/8) malam, saat ada laporan kebakaran hutan di kota Kula, sekitar 56 kilometer dari Lahaina. Dan hanya berselang lima jam kemudian, tepatnya pada pagi hari, aliran listrik Lahaina terputus.

Melalui unggahan di Facebook, Maui County mengatakan kebakaran di Kula telah melahap ratusan hektar padang rumput dan hanya 1,2 hektar yang berhasil ditangani. Inilah yang kemudian menyebabkan tragedi sangat mengerikan. Sekitar pukul 15.30 waktu setempat, kebakaran semakin mengganas.

Warga berhamburan, mencari tempat yang aman untuk mengungsi. Begitu pula dengan tamu-tamu hotel. Beberapa saksi mata menggambarkan kengerian, ketika kobaran api menghanguskan Lahaina hanya dalam hitungan menit. Beberapa orang bahkan terpaksa menceburkan diri ke Samudera Pasifik untuk menyelamatkan diri.

Barulah beberapa jam kemudian petugas mengeluarkan perintah evakuasi melalui Facebook, sementara api sudah menjalar ke kota.

“Ini menjadi scenario, ibarat mimpi buruk. Api yang bergerak cepat di tempat padat penduduk dengan komunikasi yang sulit dan tidak banyak pilihan untuk melakukan evakuasi,” ucap Andrew Rumbach, spesialis iklim dan komunitas di Institut Perkotaan di Washington.

Hingga saat ini, sebagian besar Maui bagian barat masih tanpa listrik dan air.




Din Syamsuddin Jadi Pembicara dalam Sidang Grup Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan

Sebelumnya

Buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” Karya Teguh Santosa Hadir di Pojok Baca Digital Gedung Dewan Pers

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News