Penyelamatan korban banjir Jepang/Reuters
Penyelamatan korban banjir Jepang/Reuters
KOMENTAR

BAGIAN Jepang Barat Daya dilanda banjir akibat curah hujan ekstrem. Tiga orang—dua di antaranya adalah perempuan lansia yang terjebak lumpur di rumahnya dan pengemudi mobil dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya hilang.

Dilaporkan BBC (11/7/2023), sungai-sungai meluap dan lereng-lereng bukit runtuh saat curah hujan mencapai rekor tertinggi di beberapa bagian pulau Kyushu.

Badan cuaca nasional mencatat curah hujan 402,5 mm jatuh di Kurume pada hari Senin, tertinggi yang pernah tercatat di kota itu. Diketahui bahwa curah hujan >150 mm dikategorikan sebagai hujan ekstrem.

Jalan dan kabel listrik terputus, dan ribuan orang diperintahkan untuk mengungsi karena diperkirakan akan turun hujan lebih lama.

Satoshi Sugimoto, dari Badan Meteorologi Jepang, mengatakan dia yakin hujan deras tersebut adalah yang paling deras yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Sementara itu juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno kepada kantor berita AFP menyatakan bahwa jumlah korban masih bisa bertambah.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada mereka yang meninggal, dan simpati tulus kami kepada mereka yang terkena dampak bencana," kata Matsuno.

Pemerintah setempat merencanakan evakuasi untuk ratusan ribu orang. Banyak komunitas terpencil harus kehilangan kontak dan akses untuk mengungsi. Banyak rumah terendam lumpur di Soeda, provinsi Fukuoka.

Jepang saat ini sedang mengalami musim hujan tahunan, yang sering kali disertai hujan lebat, dan terkadang mengakibatkan banjir dan tanah longsor serta memakan korban jiwa.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, curah hujan tertinggi yang tercatat di Jepang terjadi di Hakone, Prefektur Kanagawa, pada 12 Oktober 2019, dengan curah hujan 922,5 mm dalam satu hari.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Badan cuaca mengatakan telah turun hujan selama lebih dari seminggu di wilayah tersebut sebelum hujan lebat yang tiba pada Minggu malam.

Dan sementara matahari bersinar di banyak daerah, para pejabat telah memperingatkan akan lebih banyak potensi hujan terjadi.

Tanah longsor merupakan risiko khusus di Jepang selama hujan lebat karena rumah sering dibangun di dataran di dasar lereng bukit di negara pegunungan tersebut.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News