KOMENTAR

DIREKTUR Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong angkat bicara terkait dugaan kebocoran 34 juta data pemilik paspor yang dikaitkan dengan Bjorka.

Disebutkan bahwa tim yang terdiri dari Kominfo, BSSN, juga Imigrasi masih menelusuri dan menyelidiki dugaan tersebut.

“Hasil sementara (menunjukkan) ada perbedaan struktur data antara Pusat Data Nasional dan yang beredar,” ungkap Dirjen IKP (5/7/2023), dikutip dari Kompas.

Sementara itu, pihak Imigrasi belum memberikan komentar terkait hal ini.

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo sebelumnya menyebutkan bahwa telah terjadi 94 kasus kebocoran data sejak tahun 2019 sampai 2023. Namun dari jumlah tersebut, 28 kasus di antaranya merupakan pelanggaran siber atau kelemahan sistem, bukan termasuk pelanggaran perlindungan data pribadi.

Adapun jumlah kebocoran data terbanyak terjadi di tahun ini yaitu meningkat 75 persen. Hingga Juni 2023, Kominfo diketahui sudah menangani 15 kasus kebocoran data.

Untuk mengatasi kasus kebocoran data, Kemenkominfo mengeluarkan rekomendasi untuk perbaikan sistem maupun memberikan sanksi teguran.

Dugaan kebocoran data 34 juta pemilik paspor diunggah akun Twitter @secgron (5/7/2023). Dalam unggahan tersebut, bahkan disebutkan bahwa data dan identitas pemilik paspor itu dijual oleh Bjorka seharga 10.000 dolar Amerika.




Kelompok Pro-Israel Serang Demonstran Pro-Palestina, Bentrokan Terjadi di Kampus UCLA

Sebelumnya

Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News