Sejumlah jemaah haji sudah tiba kembali di Tanah Air/Net
Sejumlah jemaah haji sudah tiba kembali di Tanah Air/Net
KOMENTAR

PARA Jemaah haji Indonesia sudah kembali ke Tanah Air. Kloter pertama tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (4/7) pukul 15.15 WIB. Mereka langsung menuju asrama haji untuk proses debarkasi selama 3 jam, sebelum diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Untuk para Jemaah yang sudah berada di Indonesia, diminta untuk memperhatikan sejumlah imbauan, seperti yang dibagikan oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama kepada Farah.id, Rabu (5/7).

1. Jemaah haji akan mendapatkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Kartu itu wajib diisi untuk memantau kesehatan para Jemaah selama 21 hari pasca kepulangan dari Arab Saudi, sebagai upaya kewaspadaan terhadap penyakit COVID-19, Meningitis Meningococus, MERS-CoV, Ebola, dan penyakit menular lainnya. Masa inkubasi terpanjang 21 hari adalah ebola. Masa inkubasi adalah waktu dari kuman masuk ke dalam tubu sampai muncul gejala sakit yang pertama kali.

2. Jemaah haji dapat mengisi dengan tanda (O) apabila bergejala dan tanda (X) jika tidak. Ketentuannya adalah sebagai berikut:

  • Jika dalam 21 hari pasca kepulangan, Jemaah merasakan gejala seperti demam, sesak napas, nyeri tenggorokan, mual, muntah, diare, kaku kuduk, segera laporkan ke Puskesmas terdekat atau via WhatsApp atau menelepon petugas TKHI.
  • Jika tidak ada gejala selama 21 hari, kartu ini tetap diberikan kembali kepada petugas Puskesmas terdekat tempat pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
  • Tidak ada kewajiban karantina di rumah sesudah ibadah haji, akan tetapi diimbau untuk tidak terlalu kecapekan dan melakukan aktivitas sangat padat dan ramai, karena sebagai pelaku perjalanan ada risiko sedang membawa kuman tertentu (carrier)

“Tetap jaga kesehatan dengan menjaga imunitas baik setiap hari dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat serta CERDIK. Makan, minum, istirahat yang cukup dan bila ada keluhan kesehatan segera lapor ke Puskesmas terdekat atau via WhatsApp/Telepon ke petugas TKHI dan Puskesmas,” kata dr Ngabila.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News