Agrianita IPB di INACRAFT Vol. 4 Oktober 2025. (FARAH/Anissa)
Agrianita IPB di INACRAFT Vol. 4 Oktober 2025. (FARAH/Anissa)
KOMENTAR

THE Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada tanggal 1–5 Oktober 2025 menjadi ajang penting bagi para pelaku industri kreatif di Asia Tenggara, mulai dari pelaku UMKM hingga organisasi perempuan.

Dalam pameran ini, Galeri Agrianita berkesempatan memamerkan berbagai produk orisinal hasil karya perempuan-perempuan kreatif dari komunitas Agrianita IPB—organisasi sosial yang terdiri dari dosen perempuan, tenaga kependidikan, istri dosen dan tenaga kependidikan, pensiunan, serta warakawuri di lingkungan IPB.

Keikutsertaan Galeri Agrianita IPB dalam INACRAFT 2025 menjadi bukti nyata dari upaya IPB University dalam mendukung pemberdayaan perempuan, khususnya melalui jalur ekonomi kreatif berbasis keterampilan tangan.

Ragam Produk Bernilai Seni dan Ekonomi

Booth Galeri Agrianita IPB tampil mencolok dengan beragam produk unik dan penuh warna. Dari segmen kerajinan rajut, pengunjung bisa menemukan boneka imut dengan berbagai bentuk, gantungan kunci mini, tas selempang rajut, hingga taplak meja dengan motif estetik. Tak hanya indah dipandang, produk-produk ini juga menunjukkan tingkat keterampilan tinggi serta perhatian pada detail dan kualitas.

Aksesori pun menjadi daya tarik tersendiri. Gantungan kunci berbentuk bunga anggrek yang sedang tren, bros-bros cantik dari kain flanel, rajut, logam, serta gelang batu alam tampil menawan sehingga berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung.

Sementara itu, hasil karya jahitan seperti pouch, tote bag, dompet, sarung tangan masak berbentuk ayam, hingga bantal sofa turut memperkaya koleksi yang dipamerkan. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai fungsional, tetapi juga didesain modis dan kekinian, sehingga cocok digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga anak muda.

Yang tak kalah menarik adalah karya seni dekoratif seperti kimekomi art—seni hias kain dari Jepang yang disusun tanpa jahitan—dan mozaik kain yang disusun dengan presisi tinggi. Karya-karya ini memperlihatkan eksplorasi artistik yang unik, sekaligus mempertegas bahwa produk kerajinan tangan dapat menjadi bentuk ekspresi seni yang bernilai tinggi.

Pemberdayaan Nyata melalui Galeri

Partisipasinya di INACRAFT bukan hanya soal menampilkan produk. Lebih dari itu, Galeri Agrianita IPB hadir sebagai media pemberdayaan nyata bagi anggotanya. Melalui pelatihan rutin, pembinaan usaha, hingga fasilitasi pemasaran, Galeri Agrianita mendorong para perempuan di lingkungan IPB untuk berani berkarya, menghasilkan produk yang kompetitif, serta mandiri secara ekonomi.

Dengan mengusung semangat inovasi, keberagaman budaya lokal, dan semangat kewirausahaan perempuan, Galeri Agrianita IPB membuktikan bahwa karya perempuan tak hanya pantas mendapat panggung, tapi juga mampu bersaing dan memberikan dampak sosial ekonomi yang signifikan.

Melalui ajang ini, IPB University terus mendukung peran aktif perempuan dalam pembangunan melalui ekonomi kreatif berbasis komunitas. Galeri Agrianita bukan sekadar tempat pameran, melainkan wadah tumbuhnya kreativitas, solidaritas, dan kemandirian.




PWI Pusat Resmi Dikukuhkan, Silaturasa di Surakarta Jadi Simbol Persaudaraan Pers Nasional

Sebelumnya

Komunitas Titik Kumpul Literasi Gelar Meet and Greet Jurnalis Senior Teguh Santosa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E