Mewujudkan pelaksanaan haji ramah lansia/MI
Mewujudkan pelaksanaan haji ramah lansia/MI
KOMENTAR

PEMERINTAH Indonesia konsisten menyelenggarakan ibadah haji tahun ini yang “ramah lansia” dengan memberikan pelayanan maksimal kepada para jemaah khususnya jemaah lanjut usia dan berisiko tinggi. Salah satunya adalah mengirim 200 kursi roda tambahan dari Tanah Air.

Sebanyak 200 kursi roda tersebut adalah kontribusi dari Bank Syariah Indonesia (BSI) berjumlah 100 unit dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berjumlah 100 unit.

Dirjen Penyelenggaraan Haji Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Hilman Latief pada Minggu (18/6/2023) mengonfirmasi bahwa 200 kursi roda tambahan dari Indonesia sudah dikirim untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada 8-13 Dzulhijjah.

Kursi roda disediakan bagi jemaah yang secara medis masih memungkinkan kesehatannya untuk melaksanakan ibadah saat puncak haji.

Namun Hilman mengingatkan agar lebih memperhatikan bagaimana cara membawa, mengawal, juga penempatannya selama menjalankan ibadah. Hal itu tentu membutuhkan kesiagaan para petugas haji. Terlebih saat jemaah berada di Mina untuk melempar jumrah.

Ada sembilan maktab jemaah haji Indonesia yang akan ditempatkan di Mina jadid (yaitu jarak tempuh pulang dan pergi sekitar 10 kilometer untuk ibadah melempar jumrah).

“Membawa jemaah haji dengan kursi roda, kemudian balik lagi, ini ada syarat teknisnya, ini menguras energi karena jarak tempuhnya,” jelas Hilman.

Kemenag RI terus mengimbau para jemaah haji untuk menjaga Kesehatan. Diketahui bahwa setiap tahun, angka kematian selalu bertambah setelah puncak ibadah di Arafa, Muzdalifah, dan Mina selesai berlangsung.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News