Cuaca ekstrem di Jakarta diprediksi akan menemani suasana Lebaran 2023/Net
Cuaca ekstrem di Jakarta diprediksi akan menemani suasana Lebaran 2023/Net
KOMENTAR

CUACA ekstrem diperkirakan akan terjadi sepanjang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat di beberapa wilayah di Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada 15 hingga 21 April 2023. Beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua akan mengalami hujan lebat disertai angin kencang.

Wilayah seperti Jabodetabek, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat, juga berpeluang demikian.

Setelah mengguyur Aceh hingga Papua, cuaca ekstrem selanjutnya bergerak, menyapa hampir seluruh bagian Indonesia. Karenanya, warga diminta untuk hati-hati dan waspada akan cuaca ekstrem yang mungkin saja terjadi di luar prediksi.

“Secara umum, cuaca di Indonesia sedang mengalami musim peralihan. Pada masa peralihan tersebut, arah tiupan angin sangat bervariasi sehingga kondisi cuaca dapat secara tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya,” kata Dwikorita, Senin (10/4).

Penyebab terjadinya cuaca tak menentu ini adalah awan cumulonimbus. Awan tersebut biasanya tumbuh saat pagi menjelang siang, dengan bentuk seperti bunga kol dan warna keabu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun saat menjelang sore, warnanya akan berubah gelap. Inilah yang kemudian menghasilkan hujan, petir, hingga angin.

Untuk warga yang berada di area banjir harap waspada, karena ada kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, mengharapkan masyarakat secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dulu sebelum melakukan perjalanan. Hal ini mengingat dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis dan cepat berubah.

“Jangan pernah memaksakan diri melakukan perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk,” saran Fachri.

Untuk posko banjir, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menegaskan pihaknya akan menyiagakan posko nasional dan daerah untuk memantau kondisi cuaca terkini.

Selain itu, 190 stasiun BMKG yang dilengkapi dengan 40 radar cuaca di seluruh wilayah, juga akan disiagakan untuk memastikan informasi cuaca yang lebih akurat.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News