KOMENTAR

Pengucilan ini berlangsung selama tiga tahun dan jelas-jelas melemahkan ekonomi kedua klan tersebut. Abu Bakar kehilangan sebagian besar keuntungan bisnisnya akibat boikot tersebut. Tekanan sosial dan psikologis semakin tak tertahankan.

Kehidupan berat mereka jalani di tenda-tenda darurat di pengasingan, kendati siksaan teramat memilukan, kedua klan itu tidak kunjung menyerah, mereka tetap tegak membela Nabi Muhammad.

Tiga tahun lamanya boikot berlangsung, tetapi harapan pihak Quraisy kian hari makin pudar. Pada kenyataannya, orang-orang dari suku-suku Quraisy lainnya turut membantu mereka yang di pengungsian.

Sebetulnya Khadijah tidak ada sangkut pautnya atau bukan sasaran boikot para dedengkot Quraisy, sebab dirinya bukan dari kedua klan yang di pengasingan tersebut.

Khadijah bisa saja hidup enak di pusat kota Mekah menikmati kekayaannya yang melimpah. Namun, perempuan mulia itu menghibahkan hartanya demi menyambung hidup para pengungsi. Meskipun tidak ada hubungan suku atau klan, bantuan luar biasa dari Khadijah berlaku atas nama kemanusiaan dan keimanan.

(Bersambung)




Belum Ada Perang Seunik Perang Ahzab

Sebelumnya

Mukjizat Nabi pada Periuk Istri Jabir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Sirah Nabawiyah