KOMENTAR

DEPARTEMEN Kesehatan Singapura (MOH) mengonfirmasi empat kasus subvarian Omicron BQ.1 dan BQ1.1 yang merupakan infeksi impor (23/10/2022). Menurut Depkes Singapura, tidak ada satu pasien pun yang dirawat di rumah sakit.

Kedua subvarian ini, BQ.1 dan BQ1.1, merupakan sub-garis keturunan dari varian Omicron BA.5 yang pertama kali terdeteksi di Nigeria pada Juli lalu. Sejak itu, strain ini telah terdeteksi di lebih dari 50 negara.

Meskipun keduanya saat ini terdiri dari sebagian kecil kasus COVID-19 secara global, jumlah kasus BQ.1 atau BQ.1.1 baru-baru ini meningkat di beberapa bagian Eropa dan Amerika Utara.

Pengamatan dari negara-negara tersebut menunjukkan bahwa BQ.1 dan BQ.1.1 mungkin lebih menular daripada sub-garis keturunan BA.5 sebelumnya, tetapi saat ini tidak ada bukti bahwa subvarian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperkirakan bahwa subvarian tersebut membentuk 16,6 persen dari total varian virus corona yang beredar di Amerika Serikat.

Kedua strain telah menyebar dengan cepat, terutama di New York.

Depkes Singapura mengatakan pihaknya memantau dengan cermat berbagai informasi tentang galur baru dan prevalensi varian yang beredar di masyarakat setempat dan akan memberikan pembaruan jika ada perkembangan yang signifikan, seperti dilansir CNA.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News