DI balik label sepatu asal Singapura Commune Wear, berdiri sosok inspiratif bernama May Chua—seorang perempuan visioner yang tak hanya merancang sepatu cantik dan nyaman, tapi juga menjadikannya inklusif, termasuk bagi pelanggan Muslim.
Dikutip dari CNA, May adalah lulusan teknik mesin dari Nanyang Technological University, dan tak pernah membayangkan akan terjun ke dunia mode. Namun segalanya berubah ketika ia bertemu para pengrajin sepatu kulit di Thailand. Terpesona oleh keterampilan mereka, ia membeli sepasang dan mendapati kenyamanan luar biasa—itulah awal lahirnya Commune Wear pada 2019.
Ia mendirikan bisnisnya di Myanmar, tanah kelahirannya. Namun karena situasi politik yang tidak stabil, May membawa Commune Wear ke Singapura di tahun 2021. Meski dihadang pandemi dan keterbatasan sumber daya, ia tak menyerah. Bahkan, ia membayar gaji karyawan dari kantong pribadinya dan membuka toko di Cluny Court hanya dengan satu staf paruh waktu.
Kepedulian May tak berhenti pada kenyamanan dan estetika. Ia sadar bahwa penggunaan lining kulit babi membuat sebagian Muslim tidak bisa memakai produknya. Maka, ia secara proaktif mencari penyamak kulit yang bisa menyediakan kulit sapi dan anak sapi premium. Kini, setiap produk mencantumkan jenis lining-nya, agar pelanggan bisa memilih dengan sadar. Ini jadi langkah nyata brand-nya untuk lebih inklusif dan peduli.
Commune Wear pun terus berkembang, kini menyasar desain unisex, ukuran kecil seperti 34, dan bahkan sepatu dengan fitur recovery-focused yang bekerja sama dengan podiatris. Bentuk sepatu yang ramah untuk kaki lebar dan datar menjadi daya tarik tersendiri bagi perempuan Asia.
May juga menjaga kejujuran merek. Ia tak asal memakai label “ramah lingkungan”, melainkan terus bereksperimen dengan alternatif seperti kulit vegan—walau mengakui tantangannya soal kenyamanan.
Commune Wear bukan sekadar label sepatu, melainkan cerminan kepekaan, inklusivitas, dan ketulusan. Dan di balik semua itu, ada seorang perempuan yang tahu bahwa kenyamanan, keindahan, dan keberpihakan bisa berjalan bersama.
KOMENTAR ANDA