KOMENTAR

TEKNIK pewarnaan memiliki banyak variasi, salah satunya teknik pencelupan. Teknik pencelupan ini memiliki 2 jenis yaitu tie dye dan shibori. Dua teknik ini sering dianggap sama namun sebenarnya jelas sangat berbeda. 

Shibori merupakan teknik pencelupan pewarnaan kain yang berasal dari Jepang. Di Indonesia, biasa dikenal dengan Jumputan.

Dalam bahasa Jepang, Shibori berasal dari kata “Shiboru” yang berarti teknik pewarnaan kain dengan menggunakan ikatan dan celupan. Shibori memiliki banyak motif, oleh karena itu dikenal dengan batiknya Jepang. Teknik ini merupakan teknik perwarnaan tertua di Jepang yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Kain yang digunakan dalam teknik Shibori ini hanya bisa kain yang berasal dari serat alam, seperti katun, sutra, dan linen. Namun di Jepang, pada umumnya menggunakan kain kapas atau yang biasa dikenal dengan kain nikisima.

Teknik Shibori memiliki dua sisi, sisi yang terkena oleh pewarnaan dan sisi yang tidak terkena warna. Pewarnaan dapat menggunakan warna alam maupun warna sintetis, namun seiring berjalannya waktu, pewarnaan sintetislah yang lebih sering digunakan karena warna yang dihasilkan sangat tahan lama.

Ada 6 pola yang dihasilkan dari teknik Shibori, yaitu:

Teknik Miura Shibori

Teknik Miura Shibori merupakan motif yang dihasilkan dari ikatan yang dilakukan secara bebas tanpa memikirkan polanya. Teknik ini sangat cocok untuk yang ingin mencoba pewarnaan dengan teknik Shibori.

Teknik Kanoko Shibori

Teknik Kanoko Shibori merupakan motif dengan pola lingkaran acak, teknik ini menggabungkan teknik ikat, lipat, dan gantung. Yang diperlukan dalam pembuatan teknik Kanoko Shibori, melipat kain lebih dahulu, kemudian diikat secara acak sesuai dengan pola yang diinginkan.

Teknik Arashi Shibori

Teknik Arashi shibori memiliki arti badai, oleh karena itu motif yang dihasilkan seperti badai. Pola yang dihasilkan dari teknik Arashi berbentuk garis-garis, pembuatan teknik ini dengan melilitkan kain pada pipa atau pada sebuah batang dengan arah diagonal.

Teknik Itajime Shibori

Teknik Itajime Shibori menghasilkan pola yang berbentuk kotak-kotak. Pembuatan teknik ini sama dengan teknik Arashi Shibori, dengan melilit kain pada batang atau pipa, batang yang dibutuhkan dalam pembuatan ini sebanyak dua buah untuk menjepitnya.

Teknik Nui Shibori

Teknik Nui merupakan teknik yang berbeda dengan teknik lainnya, hanya teknik Nui yang menggunakan jahitan untuk pembuatan shibori. Teknik ini sedikit lebih rumit dan memakan waktu lama dikarenakan proses pengerjaannya. Teknik Nui menghasilkan pola atau motif yang mengikuti jahitan.

Teknik Kumo Shibori

Teknik Kumo menghasilkan pola atau motif seperti jaring laba-laba. Teknik ini dilakukan dengan cara pada bagian tertentu diikat dengan pola. Teknik kumo dapat dibilang teknik dengan bayaran tertinggi.




Buah dan Sayur Sebagai Pengganti Skincare, Memang Bisa?

Sebelumnya

Sentuhan Mewah dan Nyaman untuk Perempuan Urban Rancangan Pricilla Margie

Berikutnya

KOMENTAR ANDA