Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DI tengah keceriaannya, ternyata anak-anak bisa juga mengalami depresi. Keadaan seperti itu biasanya diperoleh dari tekanan orangtua, aktivitas di sekolah, pergaulan sehari-hari, dan lainnya.

Namun, tidak seperti orang dewasa yang bisa dengan mudah mengekspresikan kegelisahannya, anak justru akan mengalami kesulitan karena terbatasnya kosakata untuk mengemukakan emosional mereka.

Di sinilah kepekaan orangtua diuji. Ayah dan Bunda perlu tahu bagaimana ciri-ciri anak sedang mengalami depresi agar lebih mudah menanganinya.

Secara umum, anak yang depresi akan mengalami perubahan kehidupan sosial, seperti malas mengikuti berbagai kegitan, malas sekolah, prestasinya menurun, atau bahkan mengalami perubahan penampilan.

Ciri lainnya adalah;

- Merasa cemas, gelisah, dan tidak aman
- Sering atau mudah marah, sedih, murung, dan putus asa
- Sulit berkonsentrasi dan tidak mampu menyelesaikan tugas
- Nafsu makan, berat badan, dan pola tidur berubah dari biasanya
- Mengalami keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit perut dan lainnya

Saat anak menunjukkan ciri-ciri di atas, orangtua sebaiknya segera menyadari hal tersebut agar anak tidak erjerumus untuk melakukan tindakan-tindakan negatif lain seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga upaya bunuh diri.
 

Penyebab Depresi

Orangtua juga perlu tahu apa saja yang menyebabkan anak mengalami depresi. Beberapa di antaranya adalah;

1. Menjadi korban bullying

Anak rentan sekali menjadi korban bullying, tidak hanha dari teman-temannya di sekolah, tapi juga lingkungan bermain, bahkan keluarga sendiri.

2. Kondisi medis

Saat anak menderita suatu penyakit kronis, orangtua harus betul-betul menjaga perasaannya. Sebab mereka menjadi sangat rentan dan mudah kehilangan semangat hidup.

Tingkat hormon dan bahan kimia tertentu yang tidak seimbang juga dapat memengaruhi cara kerja otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Hal ini bisa meningkatkan risiko depresi pada anak.

3. Riwayat keluarga

Jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan suasana hati atau depresi, anak dianggap memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami masalah yang sama.


Mengatasi Anak Depresi

Memang tidak semua perubahan, terutama sikap, yang terjadi pada anak disebut sebagai depresi. Namun saat depresi terjadi pada anak, biasanya terjadi terus menerus dan mengganggu kehidupan anak sehari-hari hingga memengaruhi anggota keluarga lainnya.

Tapi yang perlu orangtua tahu, depresi pada anak bisa didiagnosis dan diobati secara efektif. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak depresi:

1. Luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak.
2. Jangan menyepelekan masalah anak  terus bangun komunikasi.
3. Minta bantuan psikolog atau psikiater.
4. Beri dukungan dan dampingi anak dengan penuh kasih sayang agar lekas sembuh.
5. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, dan berolahraga rutin.
6. Ajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, sepertu berlibur.

Saat orangtua meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk proses pemulihan depresi pada anak, biasanya ada beberapa obat-obatan medis yang disarankan untuk dikonsumsi.

Dampingi anak untuk melewatkan ini semua. Terus beri dukungan agar kegelisahan, kegundahan, dan rasa takutnya segera hilang. Dan jangan lupa untuk mengajak anak untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting