Foto sang ibunda Atalia mencium pipi putra sulungnya Eril/ Foto: Instagram@ataliapr
Foto sang ibunda Atalia mencium pipi putra sulungnya Eril/ Foto: Instagram@ataliapr
KOMENTAR

MEMASUKI hari keenam sejak Emmeril 'Eril' Kahn Mumtadz dinyatakan hilang saat berenang di sungai Aare di Bern, Swiss (26/5/2022), pencarian oleh otoritas setempat masih terus dilakukan.

Diketahui bahwa lelehan salju yang mengakibatkan air keruh dan arus deras sungai dengan panjang 288 kilometer itu menjadi dua faktor yang menghambat pencarian. Suhu di lokasi berkisar antara 10-14 derajat celcius.

Kabar terbaru, kondisi air sungai Aare kini terlihat lebih jernih (31/5/2022). Dari pinggir sungai, batu-batu yang berada di kedalaman 2 meter bisa terlihat. Kita semua tentu berharap kondisi ini dapat bertahan hingga memudahkan pencarian yang lebih intensif dan luas.

Selama proses pencarian Eril, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya terlihat tegar saat berkoordinasi dengan otoritas setempat. Selama berkomunikasi dengan pejabat pemerintah maupun polisi sungai Bern, pihak keluarga didampingi Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad.

Wali Kota Bern Alec Van Graffenried juga menyempatkan diri menemui Ridwan Kamil untuk memberikan dukungan moril sekaligus memastikan bahwa pencarian akan dilakukan secara optimal.

Musibah hilangnya putra sulung Kang Emil itu menghadirkan rasa kepedulian yang tinggi di antara masyarakat Indonesia. Tak hanya keluarga dan para sahabat Eril, seluruh elemen masyarakat bersatu untuk mendoakan dan memberikan dukungan untuk Kang Emil dan keluarga.

Ikatan persaudaraan sesama anak bangsa juga terjalin kuat di antara diaspora di Swiss. Mereka tak segan memberi bantuan tenaga untuk mencari dan men-support keluarga Kang Emil selama proses pencarian berlangsung.

Berikut ini 4 hal yang dilakukan WNI untuk menyatakan kepedulian mereka terhadap Eril.

Mengirimkan Doa

Tak hanya masyarakat biasa yang membanjiri kolom komentar di Instagram Kang Emil dan Bu Cinta, para tokoh politik dan selebritas negeri ini turut menyampaikan rasa simpati dan mendoakan agar Eril segera ditemukan dalam keadaan sehat. Di antara para tokoh yang mengirimkan doa adalah pasangan Agus Yudhoyono dan Annisa Pohan.

Menyiarkan Informasi Terkini secara Berkala

Insan pers menyuarakan kepedulian mereka dengan memberitakan perkembangan terkini dari Swiss kepada rakyat di Indonesia. Dengan demikian masyarakat bisa mengetahui dengan cepat informasi dan fakta terbaru yang terjadi di Swiss. Masyarakat juga diharapkan bisa mengambil hikmah dari kejadian yang dialami Kang Emil dan keluarga.

Pemberitaan tentang musibah ini tentu disertai tanggung jawab moral untuk memberikan informasi yang valid dan tidak menyebarkan hoaks demi mengejar rating maupun jumlah pembaca.

Mempelajari Morfologi Sungai dari Peta Satelit

Dari dalam negeri, Jabar Quick Response melakukan rapat koordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) wilayah Jawa Barat , Wanadri, serta Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Jawa Barat untuk menganalisis karakteristik sungai Aare dan mengenali morfologi sungai berdasarkan peta satelit.

Mereka juga telah menyiapkan personel tim SAR terbaik bersertifikat internasional jika sewaktu-waktu dibutuhkan tenaganya untuk membantu pencarian Eril. Agenda rapat koordinasi tersebut menjadi sebuah bentuk ikhtiar walaupun pencarian Eril hingga saat ini masih berada dalam tanggung jawab tim SAR dan pihak kepolisian Swiss.

Menyusuri Sungai Aare dengan Perahu Karet

Sejumlah WNI yang berada di Swiss berinisiatif untuk menyusuri sungai Aare menggunakan perahu karet. Keterbatasan sarana tidak menghalangi mereka untuk ikut mencari Eril.

Bermodal perahu karet dan rompi keselamatan, ada Baruno dan tiga temannya melakukan pencarian di sekitar pintu air besar, seperti ditayangkan YouTube tvOne. Mereka memprediksi aliran air pasti melewati dam tersebut. Namun setelah menyisir sungai, mereka tidak menemukan Eril.

Sayangnya, kepedulian yang seharusnya diwujudkan dalam tindakan positif ternyata sedikit 'bablas'.
Netizen Indonesia, yang memang dikenal sangat aktif di media sosial, ramai-ramai memberi ulasan buruk di Google tentang sungai Aare setelah musibah Eril terjadi. Sungai Aare 'dihujani' rating bintang 1 dan komentar-komentar yang mengingatkan tentang bahaya sungai ini bagi para turis.

Meski demikian, ada sejumlah netizen yang mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak mudah terbawa emosi lalu menghakimi kondisi keamanan suatu negara yang belum pernah dikunjungi.

Sungai Aare merupakan kebanggaan warga Swiss karena keindahannya dan menjadi salah satu tempat wisata favorit di Bern. Pihak pengelola selama ini juga telah memberlakukan sejumlah peraturan dan prosedur keamanan bagi para pengunjung.

Data statistik menunjukkan 15-20 orang hilang di sungai ini setiap tahun dan 99,9 persen berhasil ditemukan dalam waktu tiga minggu.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News