Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PERNAH tidak Bunda mengalami masa di mana balita kita sering kali secara tiba-tiba memukul teman atau bahkan saudaranya sendiri? Padahal sebelumnya anak tidak berperilaku demikian.

Biasanya kalau melihat sikap anak demikian, apa yang Bunda lakukan? Langsung memarahinya atau mencari tahu penyebabnya?

Tapi biasanya, anak yang berperilaku demikian itu langsung dicap anak bandel, ya. Padahal, ada alasan yang seharusnya dipahami oleh orangtua, mengapa mereka bertingkah demikian.

Mengutip Healthline, ada beberapa penyebab anak suka memukul, di antaranya sedang menguji batasan belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan untuk mengontrol diri mereka, atau belum mengetahui bahwa memukul adalah tindakan yang tidak terpuji.

Ada beberapa alasan lain mengapa anak suka memukul, yaitu:

1. Belum bisa menyampaikan emosi dengan baik

Hal ini biasanya terjadi pada anak balita, karena memang mereka belu mengerti bagaimana cara meluapkan emosi dengan baik dan akhirnya memukul. Apalagi balita yang belum bisa berbicara dengan lancar dan orangtua atau orang dewasa di sekitarnya tidak paham apa yang dikatakan.

2. Meniru sikap teman

Ingat, anak adalah peniru ulung, apa yang dilihat akan dilakukannya. Jadi, Ayah Bunda berkewajiban untuk memberikan contoh dan penjelasan yang benar kepada mereka.

3. Meniru dari TV atau gadget

Anak yang kurang mendapat asuhan dan perhatian orangtua, terbiasa "bercengkrama" denga gadget, dapat menonton apa saja dari tayangan TV atau handphone. Aksi kekerasan dari tontonan yang dilihatnya, bisa langsung ditiru, karena menurut mereka itu tidakan biasa.

4. Merasa terancam

Saat anak merasa terancam, pembelaan diri yang paling sering dilakukan adalah memukul. Apalagi anak tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk mencegah tindakan berbahaya yang dianggap mengancam dirinya.

Mengatasi Anak Suka Memukul

Reaksi Bunda saat melihat si Kecil memukul adalah kunci perubahan kebiasaannya. Jadi, ini yang sebaiknya dilakukan:

1. Hindari memakai kekerasan

Memukul, mencubit, atau melakukan tindakan fisik apapun yang termasuk kekerasan pada anak, justru akan membuat sj kecil semakin agresif. Sebaiknya coba cara yang lembut, seperti memeluknya dengan tenang sambil menasihati.

2. Jauhkan dari anak lain

Ketika Bunda melihatnya mulai memukul, jauhkan ia dari temannya dengan mengalihkan perhatiannya. Atau hindarkan ia dari mainan yang dijadikan barang rebutan. Dengan begitu anak akan tahu bahwa bersikap kasar tidak akan membuatnya mendapat sesuatu.

3. Ajari minta maaf

Ajari untuk selalu meminta maaf ketika si kecil melakukan kesalahan termasuk memukul. Anak mungkin belum bisa membayangkan jika dirinya ada di posisi anak yang dipukul.

Tapi setidaknya, dengan mengajarinya meminta maaf akan membuatnya sadar atas konsekuensi dari tindakannya.

4. Tanyakan mengapa

Saat sudah tenang, coba tanyakan kepada si kecil kenapa ia memukul. Kemudian katakan dengan lembut, kalau dipukul itu sakit. Jadi jika tidak ingin merasa sakit, maka jangan memukul.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting