Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

DI tengah ancaman hepatitis akut misterius pada anak, satu pertanyaan menyeruak: apakah penderita hepatitis akut bisa sembuh total?

Dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi RSCM Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) menjelaskan bahwa penyakit hepatitis akut dapat menginfeksi seseorang secara mendadak lalu juga hilang secara mendadak. Karena sifatnya yang tiba-tiba, waktu penyembuhan hepatitis akut bisa lebih cepat.

Penyakit hepatitis akut memang berbeda dari penyakit hepatitis kronis. Proses terjadinya hepatitis kronis cenderung pelan (lebih lama) namun terus berkembang di dalam tubuh.

Menurut Prof. Hanifah, seseorang yang terkena hepatitis akut bisa sembuh total dengan cepat meskipun dalam beberapa kasus terjadi perburukan gejala. Jika dia dinyatakan sembuh, umumnya sembuh total (sempurna). Sebaliknya, jika mengalami perburukan gejala, kemungkinan akan sulit ditolong.

Hal yang sama diungkapkan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril, bahwa hepatitis akut bukan penyakit yang tidak mungkin disembuhkan jika penanganannya tepat.

"Hepatitis bisa sembuh. Saat dia (pasien) dinyatakan sembuh, dia akan kembali seperti biasa, tidak ada gejala-gejala yang menetap atau menjadi tambah berat," kata dr. Syahril.

Meski demikian, dr. Syahril mengingatkan bahwa pasien yang sudah sembuh total dari hepatitis akut tidak mustahil bisa terinfeksi kembali jika melakukan kontak dengan pasien hepatitis atau tidak menjaga kesehatan diri.

dr. Syahril meminta masyarakat untuk tenang namun tetap waspada. Ia mengimbau masyarakat aktif melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan.

Karena penyakit ini menyebar melalui saluran pencernaan, anak-anak harus sering mencuci tangan.

Masakan juga harus dimasak hingga benar-benar matang. Dan jika anak masih disuapi, perhatikan kebersihan tangan dan kebersihan makanan.

Protokol kesehatan pandemi COVID-19 juga harus tetap dipatuhi terkait pencegahan hepatitis akut.

Pemerintah Inggris menyebutkan bahwa penyebaran penyakit hepatitis akut juga bisa melalui saluran pernapasan. Karena itu memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus tetap menjadi prioritas.

Sampai 13 Mei 2022, Kementerian Kesehatan RI mencatat 18 kasus hepatitis akut yang tersebar di sejumlah daerah. Kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta yaitu 12 orang. Selebihnya berada di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Dari 18 kasus hepatitis akut yang terjadi di Tanah Air, tujuh pasien di antaranya meninggal dunia.

 

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health