Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SELAIN menjadi momen spesial untuk meningkatkan ibadah, Ramadhan juga menjadi sebuah wadah pembentukan kebiasaan dalam hal finansial.

Karena keimanan dan ketakwaan seorang Muslim haruslah tercermin dalam perilakunya sehari-hari, tak terkecuali dalam urusan pengelolaan keuangan.

"Salah satu resolusi Ramadhan yang dibikin sebulan lalu adalah tentang mindful finance yang harapannya berlanjut di Lebaran, bahkan sampai 11 bulan ke depan," demikian Greget Kalla Buana, seorang Islamic finance specialist menjelaskan dalam laman Instagramnya.

Greget membagi tiga fase menuju mindful finance.

Fase 1 yaitu Ramadhan sebagai momen pembentukan kebiasaan selama 30 hari.
Fase 2 yaitu Lebaran sebagai momen uji coba.
Fase 3 yaitu 11 bulan pascaRamadhan sebagai momen pembuktian diri.

Menurut Greget, agar upaya pembentukan financial habit selama Ramadhan tidak sia-sia, diperlukan juga perencanaan keuangan Lebaran.

Berikut ini adalah tips Lebaran antitekor ala lulusan Durham University yang bekerja untuk PBB ini.

1# Budgeting + Spending Plan

Perencanaan lebaran ini bisa untuk 1-2 hari hingga satu minggu. Sumbernya bisa dari mana saja: THR, tabungan Ramadhan-Lebaran, atau gaji bulanan bagi yang tidak mendapat THR.

Jangan lupa mengalokasikan petty cash (dana untuk kebutuhan kecil-misal isi e-toll, parkir, oleh-oleh, dll) juga dana darurat khusus.

Greget mengingatkan agar kita hati-hati terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan budget plan kita membengkak. Karena itulah kita jangan sampai berutang untuk lebaran dan memilih tempat-waktu-harga-mutu-jumlah yang tepat dalam merencanakan kebutuhan lebaran.

Jika bingung dalam menentukan skala prioritas pengeluaran, ada 4 (empat) hal yang mesti jadi pedoman: (1) mengikuti tuntunan agama (zakat fitrah wajib), (2) menyangkut urusan orang lain (gaji, THR pekerja), (3) jika ada alternatif yang tersedia, tidak perlu dipaksa, dan (4) jika tidak yakin untuk membeli, tidak usah membeli.

2# Better Invest

Ada sisa saldo di penghujung lebaran, jangan buru-buru dihabiskan. Ada 4 (empat) pilihan untuk realokasi dana tersebut yaitu (1) bayar utang atau cicilan, (2) ditabung (untuk dana darurat), (3) sedekah, dan (4) investasi.

Jangan lupa, dua bulan lagi akan datang Idul Adha, jadi kita juga bisa mempersiapkan dana untuk berkurban.

Lebaran vs Food Wastage

Khusus untuk konsumsi makanan selama lebaran, Greget juga mengingatkan untuk tidak boros dan mubazir (food wastage), karena ternyata Indonesia termasuk negara dengan jumlah sampah makanan terbesar di dunia.

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)

Menurut Greget, lebaran bukan ajang 'balas dendam' urusan makan. Dalam hadis, Rasulullah juga banyak menjelaskan perihal adab makan dan porsi makan (sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga untuk pernapasan).

Dengan demikian, hari raya kita akan menjadi sustainable Eid yang tak hanya bermakna bagi perjalanan spiritual seorang Muslim tapi juga berkontribusi untuk kebaikan bumi.

 

 

 




Memilih Alpukat yang Tepat untuk Disantap

Sebelumnya

Tak Perlu Dicuci, Ini Cara Membersihkan Daging Sebelum Dimasak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family