Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

DIAJAK ke tengah keramaian sering, kumpul dengan keluarga besar hampir setiap minggu, di sekolah juga kurang ramai bagaimana, tapi kenapa ya anak saya tetap saja lebih suka bermain sendirian?

Apakah anak saya adalah jiwa yang kesepian?

Apakah hal tersebut pernah terjadi pada buah hati bunda? atau bahkan sedang bunda alami saat ini.

Jangan khawatir bun, mengutip laman Psychology Today, anak yang suka menyendiri juga tidak semuanya harus dikaitkan dengan orang yang kesepian atau pun antisosial.

Lebih lanjut, bermain sendiri juga sebenarnya memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi anak-anak.

Anak yang suka bermain sendiri cenderung lebih memahami apa yang ia butuhkan dan inginkan.Wah, ini poin yang cukup melegakan ya bund!

Kimberly Lemke, psikolog klinis anak di Amerika Serikat juga menjelaskan hal serupa. “Sama seperti orang dewasa, menghabiskan waktu sendirian merupakan hal sehat yang bisa dilakukan oleh anak-anak.”

“Ia jadi bisa menikmati dunianya, memiliki banyak waktu untuk mempelajari hal-hal baru yang ada di sekitarnya, hingga menjadi sarana penyembuhan saat ia lelah karena terlalu banyak stimulasi sosial yang diterima,” ungkapnya.

Apakah anak yang suka menyendiri adalah introvert?

Bisa jadi, tapi tidak perlu khawatir ya bunda. Anak yang suka menyendiri juga tidak semata-mata menjadi individu yang anti sosial. Bisa saja ia hanya memiliki kepribadian introvert. Ini merupakan jenis kepribadian di mana sumber energi utama seseorang terfokus pada hal-hal yang ada di dalam dirinya sendiri.

Bukan pemalu apalagi malas berinteraksi, seorang introvert hanya tidak bisa menerima stimulasi sosial yang berlebihan dalam satu waktu. Anak introvert membutuhkan jeda untuk menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri untuk mengembalikan tenaga atau mood-nya dalam beraktivitas.

Perihal ini juga dijelaskan oleh Agstried Elisabeth Pieter, Psikolog dari Rumah Dandelion. Si Kecil yang suka menyendiri mungkin saja memiliki kepribadian introvert. Ia memerlukan ‘me time’ terlebih dahulu untuk memulihkan energinya dalam bersosialisasi.

“Kalau orangtua lihat, anaknya diajak ke arisan atau kondangan mau. Namun, begitu pulang atau masuk mobil, dia langsung menghela capek, seperti buru-buru mau masuk kamar untuk menyendiri. Itu bisa cukup diyakinkan kalau anak itu sebenarnya punya kepribadian introvert,” jelas Agstried, seperti dikutip ruangmom.com

Lebih lanjut, sifat introvert yang terdapat pada anak ini juga bukanlah hal yang buruk. Malah biasanya, beberapa penelitian banyak mengungkap bahwa anak introvert cenderung lebih detail, mandiri, dan juga cerdas.

Anak introvert juga bukan berarti ia secara otomatis menjadi pribadi yang pemalu atau enggan berinteraksi dengan orang lain. Hanya saja, orang-orang yang memiliki kepribadian ini memang membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energinya dalam bersosialisasi.

Apa saja yang perlu diwaspadai?

Meski merupakan hal wajar dan cenderung memiliki manfaat, tetapi ayah bunda juga perlu waspada, karena bisa saja keinginan menyendiri anak menjadi tanda atau gejala terkait masalah psikologisnya.

Terlebih, jika anak masih suka menyendiri dan enggan berinteraksi sama sekali dengan orang lain ketika ia sudah berusia enam tahun ke atas.

Selain disebabkan karena memiliki kepribadian introvert, keinginan anak untuk menyendiri juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan. Biasanya, anak yang suka menyendiri karena faktor luar, keinginan menyendirinya akan terjadi secara tiba-tiba. Tidak hanya saat ia telah menerima stimulasi sosial yang berlebihan.

Catat ya bun, ini bebeberapa penyebab dan tanda yang perlu diwaspadai pada anak yang suka menyendiri di antaranya adalah:anak tampak enggan berbicara dengan orang lain selain orangtuanya, anak cemas berlebihan bila harus berinteraksi dengan temannya di sekolah (bisa saja anak trauma akibat perundungan dsb), anak tampak stres berlebihan dan menutup diri dari lingkungan sekitarnya.

Jika penyebab dan tanda tersebut terjadi pada buah hati,terlebih terjadi dalam waktu yang lama dan berulang,  maka sebaiknya Anda segera memeriksakan kondisi anak pada ahli seperti psikolog atau psikiater sebelum kondisi mental anak semakin parah. Duh, kasihan ya.

Selain dari bantuan ahli, bunda juga bisa membantu anak yang suka menyendiri agar dapat bersosialisasi dengan cara berikut ini:

- Pahami dan ajaklah anak berdiskusi, apa kira-kira yang menyebabkan ia lebih suka menyendiri.

- Ajak anak mengobrol tentang kesehariannya di sekolah. Jadilah pendengar yang baik bagi anak. Jika ia ada masalah, jangan ragu untuk menenangkannya dan meberinya pelukan.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting