KOMENTAR

PERTENGKARAN antara orangtua dan anak bisa saja terjadi kapanpun. Tapi, memarahi dan membentak anak di waktu yang tidak tepat dan tanpa tahu permasalahan sebenarnya, bisa melukai hati anak.

Walaupun amarah Ayah Bunda tidak disengaja, kelepasan, atau alasan apapun, ada baiknya segera memperbaiki keadaan hingga tak menjadi luka batin yang akan dibawa anak hingga dewasa.

Psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiana menyarankan beberapa hal yang sebaiknya Ayah Bunda lakukan saat "kelepasan" memarahi anak, agar situasi kembali baik-baik saja.

Perbaiki Hubungan

Omelan orangtua akan selalu membekas di pikiran si kecil. Kepercayaan mereka terhadap orangtua bisa saja hilang jika Ayah atau Bunda tidak segera memperbaiki hubungan.

Karenanya, segera bangun kembali kepercayaan anak sehingga ketika konflik muncul kembali, itu tidak terlalu menakutkan mereka. Sebab mereka yakin, hubungan akan dipulihkan kembali.

Dengan begitu anak akan merasa lebih aman dan tidak reaktif atau defensif saat muncul perbedaan.

Gunakan Kalimat Kasih Sayang

Saat memperbaiki hubungan tersebut, ada baiknya Ayah Bunda memakai "kalimat kasih sayang". Irma mencontohkan beberapa kalimat "pemulih hubungan", seperti:

"Ayah/Bunda minta maaf, ya karena sudah berteriak pada mu."

"Bukan salah kamu saat Ayah/Bunda berteriak."

"Saat Ayah/Bunda berteriak tadi, kamu takut ya? Itu bukan salah kamu, kok."

"Maafkan Ayah/Bunda, ya karena sudah marah-marah seperti tadi. Apa yang bisa Ayah/Bunda lakukan untuk kamu sekarang?"

"Kami anak yang baik dan Ayah/Bunda sangat sayang sama kamu."

Selain kalimat-kalimat tersebut, perkuatlah dengan sentuhan hangat. Misalnya:

• Duduk berhadapan dengan si kecil, pegang tangannya dan tatap matanya, lalu ucapkan kalimat tersebut.

• Untuk anak yang lebih besar, Ayah/Bunda bisa duduk di sampingnya. Kemudian rangkullah dia, tarik napas sebentar, lalu ucapkan kalimat kasih sayang.

• Jika anak melakukan penolakan atau belum merasa nyaman, tidak apa-apa. Beri mereka waktu.

Ingat, jangan pernah menyerah untuk bisa kembali terhubung dengan anak, ya Ayah Bunda!

 




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting