Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PERNAH dengar kan istilah, "Dekat di mata namun jauh di hati?" Begitulah kira-kira yang dirasakan anak-anak saat orangtua tidak punya waktu yang berharga untuk mereka.

Apalagi orangtua yang memiliki kesibukan sendiri, suka mengalihkan perhatiannya dengan memberikan barang atau mainan kesukaan anak. Tujuannya "sebagai pengganti" kebersamaan.

Padahal, anak tidak mau hal yang seperti itu. Buat mereka, cukup dengan perhatian penuh Ayah Bunda setiap saat dan adanya waktu untuk kebersamaan, sudah lebih dari cukup. Sementara mainan, hanyalah kesenangan sesaat.

Berikut ini ada 3 hal yang membuat anak merasa kesepian meskipun dekat dengan Ayah dan Bundanya:

1. Terlalu sibuk dengan pekerjaan

Orangtua yang bekerja kerap kali tidak memiliki waktu luang untuk bermain dengan anak-anak. Bahkan ada yang beranggapan, membelikan anak mainan atau barang kesukaannya, sudah cukup menggantikan kehadiran Ayah dan Bunda.

Terlebih jika di rumah atau asisten rumah tangga atau Oma dan Opa yang menemani anak. Cukup menyapa saat pulang kerja, dianggap merupakan bentuk perhatian.

2. Dekat namun jauh

Meski sekarang sebagian besar perusahaan sudah buka, namun ada beberapa kantor yang masih menerapkan work from home (WFH). Memang, anak merasa orangtuanya dekat karena setiap saat bisa dilihat meski sedang sibuk bekerja.

Sayangnya, saat pekerjaan itu selesai, bukannya dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan si kecil tapi dipakai Ayah Bunda untuk beristirahat.

Memang faktanya WFH lebih letih ketimbang bekerja langsung di kantor. Tapi alangkah baiknya di sela-sela kesibukan Ayah Bunda di rumah, luangkan waktu berkualitas untuk membantu anak belajar, menemaninya bermain, atau mendongengkannya saat hendak tidur.

3. Tidak mau mendengarkan cerita dan ocehan anak

Alasannya, "Bunda lelah, nak. Nanti saja, ya!" Atau, "Duh, cerewet banget sih kamu. Bunda pusing nih dengernya."

Padahal kalau Ayah Bunda mau memberikan waktu 5 menit saja untuk mendengar cerita atau ocehannya, anak akan berhenti mengganggu. Karena buat mereka, bercerita itu adalah hal penting.

Intinya, ajak anak berkomunikasi dan berinteraksi secara intens untuk membangun kedekatan, sehingga anak tidak merasa "dicueki". Dengan kedekatan itu, Ayah Bunda juga bisa membentuk karakter anak yang baik.

Sisihkan waktu 20 sampai 30 menit saja untuk anak. Sementara itu, game, hp, gadget atau lainnya, dihentikan dulu, ya.

 




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting