Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PUSAT Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) mengingatkan, sindrom inflamasi multisistem (MIS-A) akibat Covid-19 bisa terjadi tidak hanya pada anak, tapi juga orang dewasa.

Sindrom inflamasi multisistem adalah penyakit parah yang menyerang banyak organ dan menyebabkan peningkatan peradangan pada tubuh.

Sindrom ini banyak memunculkan keluhan, diantaranya demam, sakit perut, muntah, diare, sakit leher, ruam, mata merah, dan kelelahan.

Selain obat-obatan yang diberikan oleh dokter, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membantu melawan peradangan ini. Yaitu, dengan mengonsumsi sejumlah makanan yang mengandung antiinflamasi.

1. Buah beri
Buah berukuran kecil ini ternyata mengandung banyak serat, vitamin dan mineral, juga antioksidan dan antosianin. Baik antioksidan dan antosianin memiliki efek antiinflamasi yang dapat mengurangi risiko penyakit.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada sekelompok pria diketahui, responden yang mengonsumsi blueberry setiap hari akan menghasilkan lebih banyak sel NK. Begitu pula orang dewasa dengan berat badan berlebih yang mengonsumsi stroberi, memiliki tingkat penanda inflamasi tertentu yang lebih rendah, yang terkait dengan penyakit jantung.

2. Ikan berlemak

Ikan berlemak adalah sumber protein yang bagus dan asam lemak omega 3 rantai panjang EPA dan DHA. Baik EPA dan DHA ini dapat mengurangi peradangan yang bisa menyebabkan sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, serta penyakit ginjal.

Ikan-ikanan berlemak itu seperti ikan salmon, sarden, ikan herring, dan ikan mackerel.

Saat mengonsumsinya, tubuh akan memetabolisme asam lemak menjadi senyawa yang disebut resolvin dan protektin, yang memiliki efek antiinflamasi.

Dan sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi salmon atau sulplemen EPA dan DHA akan mengalami penurunan penanda inflamasi C-reactive protein (CRP).

3. Brokoli
Brokoli termasuk makanan antiinflamasi yang baik dikonsumsi. Makan banyak sayuran cruciferous seperti brokoli, menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.

Brokoli kaya akan Sulforaphane, antioksidan yang dapat melawan peradangan dengan mengurangi kadar sitokin dan NF-kB, yang mendorong peradangan.

4. Alpukat
Alpukat memiliki potasium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung. Juga mengandung karotenoid dan tokoferol yang mengurangi risiko kanker.

Senyawa dalam alpukat dapat mengurangi peradangan dalam sel kulit muda.

5. Teh hijau
Teh hijau dilaporkan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, alzheimer, obesitas, dan kondisi lain. Teh hijau memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, terutama dari zat yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

6. Paprika dan cabai
Vitamin C dan antioksidan dalam paprika dan cabai sangat tinggi. Paprika memiliki quercetin antioksidan yang dapat mengurangi salah satu tanda kerusakan oksidatif pada orang dengan sarkoidosis atau penyakit inflamasi.

Sedangkan cabai mengandung asam sinapuc dan asam ferulic yang mampu mengurangi peradangan dan menyebabkan penuaan yang lebih sehat.

7. Jamur
Jamur truffle, jamur portobello, dan Shitake rendah akan kalori namun kata selenium, tembaga, dan semua vitamin B. Kandungan lainnya adalah fenol dan antioksidan lain yang memberikan perlindungan antiinflamasi.

Untuk jenis jamur Surai singa, disebut mampu mengurangi peradangan akibat obesitas.

Saran, lebih baik memakan jamur mentah atau memasaknya sebentar. Karena memasak jamur dalam waktu yang lama dapat mengurangi kandungan antiinflamasinya.

8. Anggur
Kadar antosianin dalam jamur dapat mengurangi peradangan, menurunkan risiko jantung, diabetes, obesitas, alzheimer, dan gangguan mata.

Anggur juga merupakan sumber Resveratrol terbaik. Orang dengan penyakit jantung apabila rutin mengonsumsi ekstrak anggur setiap hari akan mengalami penurunan penanda gen inflamasi, termasuk NF-kB. Juga meningkatkan adiponektin.

9. Kunyit
Kandungan kurkumin pada kunyit merupakan nutrisi antiinflamasi yang kuat.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health