Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

RAMADHAN adalah bulan yang sangat dinanti kedatangannya oleh umat muslim. Semua berharap dapat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Tapi, bagaimana dengan wanita yang memiliki kodrat datang bulan atau haid setiap bulannya?

Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan, ketika seorang wanita beribadah dan punya ekspektasi besar di bulan Ramadhan, lalu dia datang bulan sehingga tidak bisa puasa dan shalat lalu dia sedih, maka kesedihannya itu adalah bukti keimanannya. Dan karena kesedihannya inilah ia akan mendapat pahala dari Allah Swt.

"Pahalanya itu sama dengan pahala yang diterima oleh saudari-saudarinya yang dalam keadaan normal, bisa puasa dan bisa shalat," kata Ustaz Nuzul.

Dikatakan Nabi Muhammad dalam hadits yang shahih, "Tidaklah kalian, wahai sahabatku melewati sebuah gunung atau sebuah lembah, kecuali sahabat-sahabat kalian di Kota Madinah yang tidak bisa ikut dengan kalian karena tidak punya bekal dan dana kecuali mereka mendapatkan pahala seperti pahala kalian. Kenapa? Kata Nabi, karena mereka tidak bisa berangkat, tidak bisa beribadah dan tidak bisa berjihad karena alasan syar'i."

Oleh karena itu, apabila seorang wanita semangat sekali ibadahnya, khususnya ketika 10 hari terakhir Ramadhan, mencari malam Lailatul Qadar di hari ke-21, namun kemudian haid, sedih itu menunjukkan iman dan sedih itu yang mengantarkan mereka mendapatkan pahala dari Allah Swt.

"Adapun wanita yang senang saat datang bulan ketika Ramadhan, lalu sebelum tidur dia katakan, 'Alhamdulillah saya sedang datang bulan, bisa bangun siang dan makan apa saja, maka dia tidak akan mendapat pahala sama sekali," jelas Ustaz.

Jadi, ini adalah modal berharga, sedih itu penting, sedih itu menunjukkan keimanan dan mendapatkan pahala seperti saudari-saudari mereka yang tetap beribadah di hari-hari istimewa ini.

Ketika kita sedang menjalankan perintah-perintah Allah, maka kita sedang beribadah. Dan sebaliknya, pada saat kita menjauhi larangan-laranganNya, kita pun sedang beribadah. Maka ketika mereka tidak berpuasa dan beribadah karena Allah, niatnya untuk menjalankan syariat Allah, maka mereka sedang beribadah kepada Allah Swt.

Jika demikian, kerjakanlah lumbung pahala yang lain, seperti berdzikir, bersedekah, berinfak, atau berdoa kepada Allah, sehingga insya Allah peluang dia sama dengan mendapatkan predikat takwa dan Lailatul Qadar di Ramadhan kali ini.

 




Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Sebelumnya

Ya Allah, Aku Belum Pernah Kecewa dalam Berdoa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur