Menegakkan shalat di awal waktu memiliki makna mendalam mengenai pengaturan waktu/Net
Menegakkan shalat di awal waktu memiliki makna mendalam mengenai pengaturan waktu/Net
KOMENTAR

SHALAT merupakan ibadah wajib bagi umat muslim yang dijalankan setiap harinya. Allah menetapkan waktu shalat wajib sebanyak lima kali dalam sehari, sebagaimana teruang dalam QS. An-Nisa' Ayat 103.

Bukan hanya shalat lima waktu, Nabi Muhammad SAW bahkan dalam salah satu hadis yang diriwayatkan secara shahih oleh Imam Abu Daud menyebutkan bahwa, shalat itu bukan hanya harus pada waktunya, namun juga disunnahkan pada awal waktu.

Lantas, apa hikmah dari shalat di awal waktu?

"Bisa jadi hikmahnya, Allah dan Nabi menginginkan kita kendalikan waktu, bukan dikendalikan oleh waktu," ujar penceramah kondang Habib Husein Ja'far Al-Hadar melalui akun YouTube miliknya Jeda Nulis beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan lebih mendalam soal makna pengendalian waktu dalam shalat.

"Seorang yang sukses adalah seseorang yang berhasil mengendalikan waktu. Sedangkan seseorang yang rugi, dalam Islam, adalah seseorang yang dikendalikan oleh waktu, seseorang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin," terangnya.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mengendalikan waktu?

Habib Ja'far menjelaskan bahwa pengendalian terbaik atas waktu adalah dengan menyadari pergererakan waktu, bukan membiarkan waktu berlalu begitu saja, seperti ketika sedang asyik bermain game atau nongkrong bersama teman-teman.

"Oleh karena itu, Sayyidina Ali (bin Abi Thalib) berpesan bahwa, 'hiduplah seolah-olah kamu akan mati besok'. Sehingga kamu akan menyadari pergerakan waktu, mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan menghargainya dengan baik," sambungnya.

Waktu yang diposisikan seperti itu, jelas Habib Ja'far, oleh seorang filsuf ternama asal Jerman yakni Martin Heidegger, disebut sebagai "waktu yang otentik". Sedangkan dalam bahasa Islam, waktu yang diposisikan seperti itu disebut dengan "waktu yang berkah".

"Satu hari yang berkah, lebih baik daripada satu tahun yang tidak berkah, apalagi sia-sia," ujar Habib Ja'far.

"Makanya, jangan hanya berdoa minta panjang umur, tapi juga berkah umur. Meskipun panjang, kalau tidak berkah buat apa?" sambungnya.

Oleh karena itu, membuat waktu yang berkah berkaitan erat dengan pengaturan waktu yang baik. Salah satu cara terbaik untuk belajar mengatur waktu dengan baik adalah dengan shalat tepat waktu dan di awal waktu.

"Melalui shalat, Allah dan Nabi menyelipkan hikmah agar kita dapat mengendalikan waktu dan me-manage-nya dengan baik dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat sehingga kita tidak digilas oleh waktu, tapi kita yang memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya," tandasnya.




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur