Bumi dengan dua bulan/Net
Bumi dengan dua bulan/Net
KOMENTAR

SEBUAH berita alam semesta yang diberitakan pada bulan 27 Februari 2020 oleh situs iptek Australia: rt.com sempat tenggelam ditelan badai berita pagebluk Corona pada saat mulai merajelakan angkara murka di planet bumi.

Sebenarnya pada tahun 1846, astronom Prancis, Frederic Petit juga sudah mengklaim dirinya menemukan rembulan kedua mengitari planet bumi.

Secara terpisah NASA juga mengaku hal yang sama. Tidak tertutup kemungkinan masih ada rembulan ketiga, keempat dan seterusnya.

2020 CD3

Para imuwan pengamat angkasa luar yang tergabung di Catalina Sky Survey dilanda euphoria saintifik akibat merasa yakin menemukan sebuah rembulan planet bumi yang kedua yang diduga sebenarnya sudah eksis sejak tiga tahun yang lalu.

Rembulan kedua planet bumi ini diduga adalah sebuah asteroid dengan diameter berukuran mini sekitar 2 sampai 3,5 meter saja.

Sejak tiga tahun yang lalu rembulan mini ini tertangkap oleh daya-tarik bumi sehingga seperti rembulan pertama yang berukuran jauh lebih besar ikut mengitari planet bumi.

Rembulan kedua itu diberi nama 2020 CD3 karena baru terinderakan oleh manusia pada tahun 2000 akibat luas dan gelapnya alam semesta.

Diduga ada jutaan asteroid dan meteor di angkasa luar namun baru sekitar 22.000 yang terdeteksi oleh manusia.

2006 RH120

Mayoritas benda angkasa luar tidak bersinar maupun merefleksikan sinar sebelum masuk ke atmosfer bumi dan sebagian lainnya terpental kembali ke luar kawasan atmosfer bumi.

Berdasar telaah andaikatamologis melalui simulasi komputer, rembulan ukuran kecil ini sangat langka di antara 10 juta asteroid yang berkeliaran di alam semesta hanya sekitar 18ribu yang tertangkap oleh daya-orbit planet bumi.

Sebelum 2020 CD3 pada tahun 2006 sudah ada rembulan mini lain bernama 2006 RH120 yang mengorbit mengelilingi planet bumi selama setahun sampai dengan 2007 sebelum mendadak lenyap entah ke mana. Senasib dengan 2020 CD3 yang juga telah ditelan kegelapan alam semesta pada medio tahun 2020.

Konon

Berita rembulan ke dua mengitari bumi ini sekedar saya share ke para pembaca naskah ini tanpa saya mampu mempertanggung-jawabkan benar-tidaknya pemberitaan tersebut.

Saya sama sekali bukan kosmolog atau astronom atau astrofisikawan maka saya sama sekali tidak mampu membuktikan kebenaran tentang ada-tidaknya rembulan mini tersebut.

Sama halnya saya tidak mampu membuktikan kebenaran apa yang disebut black holes, wormhole, dark matter, dark energy, multiverse, big bang, little bang, bling-bling dan lain-lain istilah keren bersifat konon akibat sekedar berdasar hipotesa mereka yang merasa berhak dianggap atau menganggap diri saintis.

Sementara saya hanya seorang awam jelata yang di masa senja hidup mengkarantina diri akibat Corona sambil berupaya mempelajari berbagai benda mau pun tak-benda di alam semesta yang konon bukan cuma satu ini atau itu.




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Jaya Suprana