dr Adam Prabata dalam Zoomtalk RMOL.id, Rabu (4/11)
dr Adam Prabata dalam Zoomtalk RMOL.id, Rabu (4/11)
KOMENTAR

UJIKLINIS untuk mengetahui keefektifan vaksin covid-19 di Indonesia sudah memasuki tahap ketiga dan sebentar lagi akan selesai. Ujiklinis tersebut merupakan kriteria guna melihat keamanan vaksin melawan virus dan bertahan di tubuh manusia.

Menurut dr Adam Prabata, keefektifan sebuah vaksin dapat dilihat dari tiga hal. Yang pertama adalah keefektifan vaksin saat diujiklinis pada 70-80 persen relawan, kedua tingkat keamanannya pada penerima vaksin bahwa apakah ada penyakit berat yang diderita usai divaksin. Dan ketiga, sudah diikuti minimal dua bulan oleh penerima vaksin.

"Sampai saat ini, belum ada vaksin yang telah selesai diujiklinis, jadi kita belum tahu seaman apa vaksin tersebut. Hanya saja yang saat ini sudah memiliki nilai lebih adalah vaksin SINOVAC yang saat ini tengah diuji di Bandung. Alasannya, vaksin tersebut sudah menyesuaikan dengan tubuh masyarakat Indonesia," kata kandidat Phd dari Fakultas Kedokteran Universitas Kobe, Jepang, dalam Zoomtalk RMOL.id, Rabu (4/11).

Sebenarnya, pandemi Corona sudah ada sejak beberapa tahun lalu dengan nama SARS (terjadi di China) dan MARS (di Timur Tengah). Sehingga, sudah ada model vaksin untuk membuat vaksin covid-19 dan itu mengapa pembuatannya menjadi lebih cepat.

"Dan meskipun saat ini diberitakan bahwa virus corona telah banyak berkembang, tapi virusnya masih sama. Jadi, kehadiran vaksin nanti bisa dipastikan efektif untuk mengatasi pandemi," ujar dr Adam.

Lalu, apakah setelah divaksin kita akan kebal terhadap virus Corona?

Kemampuan vaksin, menurut dr Adam ada dua macam. Yaitu mencegah supaya tidak sakit berat. Artinya, tetap bisa terkena virus dan tetap bisa menjadi penular.

Kedua, mencegah dari terinfeksi. "Nah, yang kedua ini artinya sudah kebal dari virus. Yang jadi pertanyaannya, vaksin yang sedang dikembangkan saat ini kemampuannya sampai di mana, mencegah penyakit berat atau mencegah terinfeksi," ucapnya.

Diakhir acara dr Adam berpesan, jadikan cuci tangan sebagai kebiasaan. Budayakan pula jika sakit tidak masuk kerja, gunakan masker, dan lakukan tes serta tracing dengan maksimal. Harapannya, masyarakat Indonesia bisa jauh lebih sehat dibandingkan saat ini.
 

 




Mengenal Diabetic Foot: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sebelumnya

Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Karier Cemerlang, Batin Tetap Tenang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health