Biarkan ananda mengeksplorasi diri serta yakin dengan kemampuannya sendiri/ Foto : Agung Hadiawan
Biarkan ananda mengeksplorasi diri serta yakin dengan kemampuannya sendiri/ Foto : Agung Hadiawan
KOMENTAR

MEMILIKI anak dengan kepercayaan diri yang tinggi, tidak bisa muncul dalam waktu instan. Mereka harus terlebih dulu mengikuti pembelajaran karakter positif, melatih kesabaran, dan mendapatkan pola asuh yang tepat.

Keinginan orangtua untuk terus belajar menjadi panutan yang berkualitas, juga akan menumbuhkan anak dengan kepercayaan diri yang tinggi. Dan, biarkan mereka mengeksplorasi diri serta yakin dengan kemampuannya sendiri.

Namun ada beberapa faktor yang membuat anak tidak percaya diri. Seperti minimnya dukungan orangtua, terlalu banyak menerima kritik, pola asuh orangtua yang overprotektif, anak cenderung dijadikan bahan perbandingan dengan anak lain, hingga ekspektasi orangtua yang tidak masuk akal.

Carl Pickhardt, seorang psikolog yang telah menulis 15 buku parenting mengatakan, anak yang kurang percaya diri akan merasa enggan mencoba hal-hal baru atau yang berbau tantangan. Sebab mereka takut gagal dan mengecewakan orang lain. Sedih ya, hal ini bisa mencegah anak memiliki karier sukses di masa depan.

"Musuh dari kepercayaan diri adalah patah semangat dan ketakutan," kata Carl.

Disini peran orangtua sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. Dan menurut Carl, ada 17 cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantunya.

1. Tidak peduli menang atau kalah, hargai usaha yang telah dikerahkan. "Anak-anak seharusnya tidak perlu merasa malu karena telah berusaha," ujar dia.

2. Mendukung latihan, sebab latihan adalah proses menanam usaha dengan harapan dan kepercayaan diri. Kemajuan dan perbaikan akan mengikuti secara alami.

3. Biarkan anak menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri.

4. Biarkan anak bersikap sesuai usianya. Jangan pernah memaksa mereka menjadi dewasa sebelum waktunya, seperti berjuang memenuhi ekspektasi orangtua.

5. Mendorong keingintahuan. Anak yang sering bertanya, tidak boleh dihentikan aktivitas tersebut. Paul Harris dari Universitas Harvard mengatakan, bertanya membantu anak berlatih dalam proses tumbuh kembangnya. Di sini anak akan sadar bahwa ada hal-hal yang tidak mereka ketahui.

6. Berikan anak tantangan baru. Tunjukkan bahwa mereka bisa mencapai hal-hal kecil untuk meraih keberhasilan yang besar.

7. Hindari memberi perlakuan istimewa.

8. Jangan pernah mengkritisi penampilannya. Justru, berikan feedback yang positif dan saran yang membangun atas penampilannya.

9. Jadikan kesalahan sebagai bahan pembelajaran. Bantu anak memperbaiki kesalahan tersebut dan ajarkan untuk tidak pernah takut gagal.

10. Terbuka untuk pengalaman baru dengan mengajari mereka tidak peduli apakah sesuatu itu menakutkan atau kelihatan berbeda.

11. Ajari anak apa yang Bunda ketahui. Sebab menurut pandangan mereka, orangtua adalah pahlawan.

12. Jangan beritahu kalau Bunda mengkhawatirkannya.

13. Pujilah saat anak berhasil melewati kesulitan. Jelaskan bahwa menaklukan tantangan akan meningkatkan kegembiraan saat berhasil melewatinya.

14. Tawarkan bantuan dan dukungan, tapi jangan terlalu banyak.

15. Berikan semangat saat anak mencoba hal baru.

16. Rayakan semangatnya untuk belajar, karena reaksi orangtua sangat penting bagi anak untuk membuat keputusan dalam meneruskan belajar atau tidak.

17. Jaga wibawa di depan anak, tapi jangan terlalu ketat. Anak yang terlalu sering diberitahu mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, akan bergantung pada orangtuanya. Akibatnya, ia tidak akan pernah mengambil tindakan dengan berani.

 




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting