Risiko Covid-19 pada anak tidak boleh dipandang sebelah mata/Net
Risiko Covid-19 pada anak tidak boleh dipandang sebelah mata/Net
KOMENTAR

ANAK-ANAK yang berusia di bawah 10 tahun hampir 20 kali lebih mungkin meninggal dunia karena cedera yang tidak disengaja daripada Covid-19.

Begitu bunyi penelitian terbaru yang diungkap oleh para peneliti dari Universitas Newcastle awal bulan ini.

Pemimpin penelitian tersebut, Dr Sunil Bhopal, dari Institut Ilmu Kesehatan Populasi Universitas Newcastle bersama rekan-rekannya melakukan penelitian dengan cara membandingkan kematian akibat Covid-19 dengan penyebab kematian lain pada anak-anak dari tujuh negara di dunia, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Italia, Jerman, Spanyol, Perancis, dan Korea Selatan.

Mereka menghitung berapa banyak kematian yang biasanya terjadi dari semua penyebab, selain Covid-19, dari tanggal 1 Maret hingga 31 Juli.

Selain itu, data kematian dari semua penyebab juga diambil dari tahun 2017, bersama dengan data kematian akibat flu selama tiga tahun terakhir dari catatan resmi masing-masing negara yang diteliti.

Sedangkan data kematian akibat Covid-19 diambil dari The National Institute of Demographic Studies, yang menggunakan data dari badan statistik masing-masing negara.

Hasilnya ditemukan bahwa dalam perkiraan total populasi 137 juta, ada 78 kematian anak akibat Covid-19 dibandingkan dengan perkiraan 21.966 kematian pada anak-anak dari semua penyebab yang diteliti.

Covid-19 sendiri menyumbang 0,35 persen kematian pada anak-anak berusia hingga 19 tahun.

Sedangkan kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja di negara-negara yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1.755 orang anak meninggal dunia. Cedera yang dimaksudkan tidak dijelaskan lebih lanjut dalam penelitian ini, tetapi mungkin termasuk kecelakaan mobil atau luka bakar.

Secara spesifik, penelitian itu mengungkapkan bahwa Covid-19 menyumbang 0,17 persen dari semua kematian pada anak di bawah usia 10 tahun. Jika diambil rata-rata, ada tiga kematian akibat Covid-19 dalam kelompok usia ini dibandingkan dengan 57 kematian karena cedera dan 7 kematian karena flu.

"Lima bulan data menunjukkan bahwa di negara-negara ini, anak-anak memiliki risiko kematian yang jauh lebih besar akibat elemen kehidupan normal lainnya, daripada karena Covid-19," begitu bunyi laporan penelitian tersebut, seperti dikabarkan Daily Mail.

"Ketakutan kami akan peningkatan virulensi pada anak-anak, sejauh ini, tidak berdasar," sambungnya.

Meski begitu, para peneliti memperingatkan bahwa kehatia-hatian dan kewaspadaan tetap harus dijaga pada anak-anak, mengingat kondisi setiap negara dan wilayah di dunia berbeda-beda. Hal itu pun akan berpotensi mempengaruhi bagaimana Covid-19 menyebar dan berimbas pada anak-anak.

"Meskipun demikian, kewaspadaan diperlukan karena pandemi dapat menyebar secara berbeda," jelas laporan yang sama.

"Kita tidak boleh meminimalkan risiko virus yang mengerikan ini," tambahnya.




Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Sebelumnya

5 Manfaat Spesifik Vitamin C bagi Kesehatan Tubuh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health