Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengecam kebijakan anti-Muslim pemerintahan Presiden Donald Trump/Ilustrasi Farah
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengecam kebijakan anti-Muslim pemerintahan Presiden Donald Trump/Ilustrasi Farah
KOMENTAR

MANTAN Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, berjanji bahwa dia akan mengatasi kebutuhan dan keprihatinan komunitas Muslim-Amerika Serikat di negara itu jika dia terpilih dalam pemilu presiden tahun ini.

Janji itu dia sampaikan dalam pertemuan puncak online bertajuk Million Muslim Votes yang diselenggarakan oleh organisasi "Emgage Action" awal pekan ini.

Janji itu diutarakan Biden setelah beberapa pemimpin Muslim-Amerika Serikat terkemuka mendukungnya sebagai presiden dalam pemilu November mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Biden yang maju dalam pilpres 2020 dari Partai Demokrat itu juga memuji Islam sebagai salah satu agama pengakuan yang agung.

Di hadapan jutaan peserta yang hadir secara virtual itu, Biden menyalahkan rivalnya, yang juga calon petahana, Presiden Donald Trump karena telah mengipasi api kebencian di kalangan warga Amerika Serikat.

Dia bahkan mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad dalam kampanye tersebut.

"Sebuah hadits dari Nabi Muhammad memerintahkan, 'Barangsiapa di antara kalian melihat kemunkaran. hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya'," kata Biden.

Pemimpin berusia 77 tahun itu berjanji untuk mencabut larangan bepergian tiga tahun yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, yang terutama menargetkan negara-negara mayoritas Muslim. Dia menyebut bahwa kebijakan itu amatlah keji.

"Jika saya mendapat kehormatan menjadi presiden, saya akan mengakhiri larangan Muslim pada hari pertama, hari pertama," janjinya.

Diketahui bahwa larangan tersebut dibuat dalam perintah eksekutif Trump, sering disebut sebagai "larangan Muslim". Larangan itu diberlakukan segera setelah dia menjabat sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam pada Januari 2017 lalu.

Larangan tersebut membatasi kunjungan orang-orang yang bepergian ke AS dari Iran, Libya, Somalia, Suriah, Yaman, Korea Utara, dan Venezuela.

"Komunitas Muslim adalah yang pertama kali merasakan serangan Donald Trump terhadap komunitas Hitam dan Coklat di negara ini dengan larangan Muslim yang keji," tambah Biden, dikabarkan The Hill.

Bukan hanya itu, Biden juga menolak perlakuan Trump terhadap minoritas agama. Dia berjanji untuk menunjuk personil Muslim dalam pemerintahan calonnya dan bekerja dengan Kongres untuk meloloskan undang-undang kejahatan rasial yang terhenti.




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur