Jika sekolah kembali dibuka pasca pandemi virus corona atau Covid-19, maka akan ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan/Net
Jika sekolah kembali dibuka pasca pandemi virus corona atau Covid-19, maka akan ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan/Net
KOMENTAR

Di beberapa tempat, siswa pun akan kemungkinan diminta untuk menggunakan masker di sekolah. Namun itu sangat tergantung pada jenjang pendidikan dan usia siswa.

"Saya sangat meragukan bahwa sekolah akan mengharuskan anak di bawah 5 tahun untuk mengenakan masker," kata ketua dewan penasihat pendidikan di The Goddard School, yakni penyedia pendidikan awal swasta di Amerika Serikat, Lee Scott.

"Jika anak-anak ingin memakai masker, itu tentu saja baik-baik saja, tetapi membuat mereka memakai masker adalah protokol yang berbeda," tambahnya.

4. Mata pelajaran dipangkas ke materi dasar

Jika sekolah memangkas jam belajar di lingkungan sekolah, maka mata pelajaran bagi anak-anak pun harus disesuaikan. Salah satunya adalah memangkas materi belajar dan menekankan materi belajar yang dasar.

"Saat ini, kami membangun banyak bidang non-kognitif, seperti pendidikan jasmani, seni. Itu sangat penting. Tapi saya pikir itu akan menjadi pertanyaan tentang materi apa yang benar-benar mutlak diperlukan," kata Perkins.

Dia memprediksi bahwa sekolah akan memprioritaskan bahasa dan matematika, diikuti oleh sains dan sejarah.

Sementara bidang atletik dan kesenian mungkin akan dikesampingkan sementara waktu dari materi pembelajaran di sekolah.

5. Pembelajaran digital akan menjadi kebiasaan baru

Demi melengkapi pembelajaran di sekolah yang waktunya kemungkinan akan dipangkas, para siswa diharapkan akan mengejar ketertinggalan materi atau melengkapi pembelajaran mereka dengan bantuan sarana digital.

Para ahli mengatakan bahwa orang tua dan anak-anak harus siap untuk kemungkinan bahwa pembelajaran jarak jauh tidak akan berakhir dengan tahun akademik saat ini.

Itu berarti, ada tantangan tersendiri ntuk memastikan bahwa anak-anak memiliki akses ke layanan internet yang andal.

Memang hal ini akan menjadi masalah bagi para siswa di daerah terpencil atau mereka yang datang dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki akses yang baik terhadap internet dan perangkat digital.

"Situasi seperti ini menyoroti ketidaksetaraan yang sudah ada dalam masyarakat kita dan tercermin dalam sistem pendidikan," kat profesor pendidikan anak usia dini di Universitas Boston dan kepala petugas kurikulum di MarcoPolo Learning, Nermeen Dashoush, seperti dimuat Huffington Post.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News