Warga Ekuador yang tidak mampu menggunakan kardus untuk menggantikan peti mati yang langka dan harganya tinggi/Reuters
Warga Ekuador yang tidak mampu menggunakan kardus untuk menggantikan peti mati yang langka dan harganya tinggi/Reuters
KOMENTAR

PENYEBARAN virus corona atau Covid-19 yang semakin masif di Ekuador, membuat pemerintah setempat memutar otak. Selain berupaya mengerem penularan virus, pemerintah Ekuador juga memberdayakan narapidana untuk membuat peti mati.

Benda ini sagat diperlukan untuk memakamkan korban meninggal akibat virus corona. Jumlah kematian yang meroket akibat virus corona di negara Amerika Latin itu menyebabkan permintaan akan peti mati meningkat, namun pasokan yang ada kurang mencukupi.

Salah satu ota di Ekuador yang kewalahan dengan banyaknya korban meninggal dunia akibat virus corona adalah Guayaquil. Ini adalah kota terbesar di negara itu dan merupakan pusat penularan virus corona di Ekuador.

Untuk memenuhi permintaan akan peti mati tersebut, para narapidana di penjara Ambato, sebuah kota di selatan ibukota Quito, akan menggunakan kayu yang disita oleh otoritas lingkungan sebagai bagian dari upaya anti-deforestasi untuk membuat peti mati. Pembuatan peti mati akan dilakukan oleh para narapidana.

Rencananya, pengiriman peti mati akan dilakukan mulai minggu depan ke provinsi Guayas selatan, rumah bagi 68 petsem dari total kasus virus dan merupakan provinsi di mana kota Guayaquil berada.

"Kementerian Lingkungan Hidup menyumbangkan kayu sitaan, yang akan digunakan untuk tujuan lain untuk tujuan mulia. Berikan peti mati kayu kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai," kata Menteri Lingkungan Hidup Juan DeHowitt dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters (Jumat, 10/4).

Di Ekuador sendiri, sejauh ini ada 4.965 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan 272 kasus meninggal dunia. Namun di samping itu, diduga ada 284 orang lainnya yang telah meninggal dunia karena tertular penyakit ini.

Wabah virus corona sendiri telah menyebabkan kekurangan peti mati kayu di Guayaquil. Hal itu menyebabkan beberapa keluarga korban terpaksa memakamkan jasad kerabat mereka dalam kotak kardus yang disumbangkan ke pemakaman oleh perusahaan swasta.

Beberapa keluarga juga telah melaporkan lonjakan biaya untuk peti mati dan layanan pemakaman di kota.

Presiden Lenin Moreno telah memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat virus corona di provinsi Guayas dapat meningkat hingga 3.500.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News